Berita Utama

Mozes Kaibu Sesalkan Kelas SMP Dijadikan Kelas SD

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Merauke, Papua Mozes Kaibu mengaku menyesal, karena masih banyak siswa SMP yang belum bisa membaca, menulis dan menghitung (calistung). Akibatnya, kegiatan belajar ditingkat SMP diganti dengan kegiatan belajar yang sudah harus didapat di tingkat SD.

 
Menurutnya, faktor utama masih pada kehadiran guru dan keseriusan dalam mendidik anak di sekolah dasar terutama dalam menguasi calistung. Alasan lain, anak diluluskan karena faktor usia sehingga menyulitkan para guru di jenjang SMP.
 
"Kalau sudah masuk di SMP lalu materi belajarnya tingkat SD bagaimana pendidikan di kampung-kampung bisa maju. Kalau guru PNS banyak yang kuliah S1, solusinya, tenaga honor harus digenjot, naikan gajinya dan dibayar setiap bulan," saran Mozes di Merauke, Jumat (27/07).
 
Apa yang disampaikannya ini adalah bagian dari temuan hasil monitoring Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggara Pendidikan DPRD Merauke di beberapa kampung-kampung lokal. Untuk itu, sangat penting pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera mengambil langkah bijak dalam menekan buta aksara di Merauke.
 
Ia juga menyarankan, kedepannya guru PNS yang mengambil pendidikan S1 bisa mengambil kelas jauh. Dengan harapan, mereka bisa tetap jalankan kewajibannya di sekolah.
 
"Kalau kelas jauh, sesekali mereka bisa turun ke distrik. Pasti masalahnya tidak akan seberat sekarang ini, anak murid yang dikorbankan," pungkasnya.