Berita Utama

Sudah 30 Tahun Warga Kampung Sumber Harapan Konsumsi Air Keruh

Sudah 30 tahun lamanya, warga Kampung Sumber Harapan SP 3 Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua kesulitan air bersih ketika musim kemarau panjang. Mereka hanya mengandalkan air tadah hujan dan harus mengkonsumsi air dari bendungan pengendali banjir (bendali) yang berlumpur jika sedang kemarau.
 
Mirisnya, lokasi Kampung Sumber Harapan ini letaknya tidak jauh dari Kota Merauke. Tetapi belum mendapatkan perhatian serius terutama menyangkut kebutuhan air bersih bagi warga setempat.
 
"Saat musim kemarau, kami kesulitan air bersih. Tidak ada sumur hanya mengandalkan air bendungan yang keruh. Kecuali saat musing hujan,  kami akan mendapatkan air bersih," jelas salah satu warga, Sadono, Senin (17/09). Bendali dengan kedalaman 8 meter itu dikonsumsi oleh 2000 pendukuk yang ada di sekitarnya.
 
Warga terpaksa mengambil air bendali untuk minum, masak, mandi dan kebutuhan lainnya, meski limbah ternak juga masuk ke dalam bendali tersebut, hingga berdampak pada gangguan kulit dan penyakit lainnya.
 
Air tersebut tidak langsung digunakan, setelah ditimba lalu diendapkan terlebih dahulu. Ada juga bagi yang mampu, mereka membeli air tanki dengan harga 250 ribu per tanki. Sadono mengatakan, terkait kondisi ini, warga sudah pernah mengajukan ke pemerinah namun belum ada respon.
 
"Harapan kami untuk masalah air bersih ini segera ada perhatian dari pemerintah daerah," ucap Sadono.