Berita Utama

Pagelaran Pasca Pemilu, Bahas Menanti Calon Pimpinan DPR Kabupaten Merauke

Merauke - Pagelaran Pasca Pemilu dengan tema Menanti Calon Pemimpin DPR Kabupaten Merauke, digelar RRI sembari mengisi malam minggu bersama para pihak di Base Camp Cafe Merauke, Sabtu (23/6/2024).

Pagelaran ini menghadirkan empat narasumber yaitu Ketua KPU Kabupaten Merauke Rosina Kebubun, Ketua DPC Partai PKB Kabupaten Merauke Al Maratu Solikah, Ketua Badan Pengawas Pemilu DPD Partai NasDem Kabupaten Merauke, Johan Paulus dan Waket Bidang Perekonomian DPC PDIP Leonora Didima Parapage dan dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, dan OKP.

Di luar ketua KPU, ada tiga narasumber yang partainya mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu dan berhak menduduki unsur pimpinan di DPR Kabupaten Merauke untuk periode 2024-2029. Partai suara terbanyak posisi pertama adalah Partai NasDem, disusul PKB dan PDIP. Kesempatan pertama, Rosina Kebubun mengutarakan bahwa partai yang memiliki suara terbanyak akan menduduki kursi pimpinan dewan. 

"Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3), bahwa pimpinan DPRD adalah partai yang memperoleh kursi terbanyak," ucap Ketua KPU Merauke Rosina Kebubun dalam pagelaran tersebut. 

Salah satu pemuda memberikan apresiasi masing-masing parpol yang sudah berjuang dengan mengikuti aturan yang berlaku hingga mendapat kepercayaan masyarakat dipilih untuk menyuarakan suara rakyat. Besar harapannya, bahwa setelah duduk di kursi legislatif selanjutnya benar-benar menjalankan fungsinya sebagai legislasi, membahas dan memberikan persetujuan rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang diajukan oleh Bupati dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD. Lebih dari itu, disinggung terkait keterwakilan orang asli Papua (OAP) yang juga diprioritaskan sebagai penghargaan terhadap putra daerah seperti yang disampaikan Tokoh Masyarakat, Leonardus Mahuze. 

"Kami minta utamakan hak kesulungan orang asli Papua Marind di atas tanah ini untuk menjadi ketua DPR di tanah ini. Bapak ibu punya kader punya kemampuan atau tidak itu tanggungjawab partai untuk memberikan bimbingan supaya menjadi mampu," ucar Leonardus mantan Ketua DPR Kabupaten periode lalu. 

Sementara itu, Rizky dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Merauke melontarkan pertanyaan kepada narasumber tentang bagaimana proyeksi DPR Kabupaten dapat menggalang aspirasi masyarakat serta melihat dan memperjuangkan ke tingkat atas. "Jangan hanya bereuforia soal kemenangan," tegasnya. 

Menyambung penegasan tersebut, Ketua Bapilu DPD Partai NasDem, Johan Paulo mengatakan, NasDem tetap berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan rakyat kecil dan memaksimalkan tiga fungsi dewan. Sembari menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang sudah mempercayai dan memilih calon atau kader NasDem untuk mewakili rakyat. 

Lanjut kata Johan, pada Pileg lalu NasDem telah menempatkan caleg OAP di setiap Dapil dan dari 5 Dapil ada 2 Caleg OAP yang terpilih. DPD NasDem sudah menetapkan tiga nama untuk jadi pemimpin dan diusulkan ke DPP, di dalam tiga nama itu terdapat OAP. 

Ketua PKB, Al Maratu Solikah mengatakan untuk keterwakilan OAP di PKB hampir setiap periode selalu ada perwakilan. Bahkan PKB punya moto bahwa siapapun yang jadi pemimpin sudah dipersiapkan terlebih dahulu untuk memegang teguh kemaslahatan bersama.

Sementara Waket Bidang Perekonomian PDIP, Leonora menyambung, berbicara komitmen Partai PDIP selalu menjalankan sekolah Partai yang di dalamnya terdapat OAP, dan saat ini pimpinan PDIP dipimpin orang asli Papua. Selanjutnya ia mengajak pemuda untuk memberi masukan dan tetap mengawal seluruh kerja legislatif maupun pemerintah setempat. 

Ketua KPU Merauke menambahkan, terkait pimpinan DPR menjadi kewenangan Partai Politik, KPU tidak bisa mengintervensi. "Sebagai penyelenggara kami tidak bisa melakukan intervensi apa yang menjadi putusan," pungkasnya. 

Di akhir kegiatan, Kepala LPP RRI Merauke, Jack Resubun mengatakan melalui program ini, RRI tidak hanya melihat Pemilu sebatas kampanye, pencalonan dan penetapan tapi melihat bagaimana mengedukasi publik tentang bagaimana berdemokrasi yang elegan.(Get)