Konggres Wanita Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) yang ke empat, segera diselenggarakan di Merauke pada 16-19 September 2018. Acara ini akan dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise.
Terselenggaranya kongres ini adalah untuk mempersatukan para wanita GPKAI yang tersebar di seluruh Indonesia. Membicarakan dan mencarikan solusi yang ditemukan dalam pelayanan serta meningkatkan kualitas dan ketrampilan pelayanan di dalam persatuan wanita itu sendiri.
"Sementara ini, kami memersiapkan laporan pelayanan dan perkembangan persekutuan untuk dijadikan evaluasi. Terutama semua tantangan yang menjadi hambatan untuk dicarikan solusi. Kami akan hadirkan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," jelas Sekertaris Departemen Wanita GPKAI, Anike A.N. Duwiri Tetohol di Merauke, Senin (27/08).
Ia membeberkan, persoalan yang nanti diangkat dalam kongres dimaksud yaitu masih terjadi kekerasan dalam pelayanan serta keterbelakangan dan ketidakadilan terhadap kaum perempuan. Selain itu, mendorong pengembangan potensi yang sudah ada dan menggali potensi lain yang perlu dikembangkan.
"Kongres kali lalu, kita mengangkat dan menyuarakan masalah penolakan terhadap perempuan. Mereka dilarang tidak boleh naik mimbar atau menjadi pendeta. Hasilnya, wanita akhirnya diijinkan untuk jadi pendeta," tambah Anike.
Ia mengajak kaum wanita tidak boleh menyerah tetapi mampu ciptakan suatu perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Agar dalam pelayanan wanita lebih percaya diri dan dihargai.
Diprediksi akan hadir 250 orang yang diutus dari masing-masing daerah sebanyak dua orang. "Sementara yang kita ketahui 250 tapi bisa saja lebih dari itu," tambah Ketua Panitia Lokal, Maria M. Nuboray.
0 Komentar
Komentar tidak ada