Kepala Sub Drive Perum Bulog Merauke, Yudi Wijaya menyampaikan Bulog Merauke siap menyerap gabah atau beras organik dari masyarakat lokal asli Papua. Penyerapan yang dilakukan tetap mengacu pada instruksi presiden nomor 5 tahun 2015.

 

 

"Hanya sementara belum ada yang mengajukan ke kami. Kami memberikan peluang untuk nanti beras organik dijual ke Bulaog," jelas dia di Merauke, Senin (09/07).

 

 

Menurutnya, beras dari padi organik sangat bagus dan tentu jauh lebih baik dari padi yang menggunakan pupuk bukan organik. Pihak Bulog mampu menyerap sebanyak-banyaknya selama kualitas beras masih aman.

 

 

"Kami tetap melihat kualitas beras, kadar airnya. Sepanjang yang sudah kami lihat, bisa masuk dalam ketentuan Inpres nomor 5 tahun 2015," tandasnya lagi.

 

 

Untuk itu, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan ke Perum Bulog Merauke, sehingga beras organik milik petani lokal dapat diakomodir pihak Bulog. Dengan begitu akan memudahkan petani lokal dalam pemasarannya.

 

 

Sekedar informasi, pengembangan padi organik oleh Dinas pertanian Merauke baru dilakukan di tahun 2018 yang difokuskan pada petani lokal asli Papua daerah perbatasan. 

 

 

Dinas mendorong dengan penyiapan benih, pendampingan dan bantuan alat-alat yang mendukung proses mulai dari penyiapan lahan hingga menjadi beras.