Merauke - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics Forwarders Association (ILFA) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Merauke menyelenggarakan rapat penyesuaian tarif JPT (Jasa Pengurusan Transportasi) dengan seluruh anggota ALFI/ILFA di Kabupaten Merauke.
Rapat digelar di lantai 2 Swiss-belhotel Merauke, Sabtu (10/9/2022). Ketua DPC ALFI/ILFA Merauke, Abi Bakri Alhamid menuturkan, kenaikan BBM tentu mengakibatkan efek domino baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, bersama para pimpinan pengusaha logistik pihaknya sama-sama membahas rencana penyesuaian tarif logistik imbas dari kenaikan BBM.
"Kita lebih ke tracking dan buruh. Untuk tracking sekitar 25 persen dari harga semula Rp180.000 menjadi Rp225.000/rit atau truk. Untuk buruhnya kenaikan 20 persen, dari harga semula Rp150.000/rit menjadi Rp180.000/rit, " ujar Abi Bakri.
Perhitungan penyesuaian tarif tersebut dilihat dari pasar yang ada untuk cakupan skala nasional. Misalnya di kota besar mengajukan upah buruh sebesar 13 presen, sementara AlFI/ILFA Merauke menaikan 20 persen.
"Kita diskusi ini menaikan tracking sama buruh. Untuk jasa keseluruhan termasuk jasa JPT kita kembalikan kepada pasar setiap perusahaan, terserah mau jual berapa karena itu be to be (bussiness to bussiness) kita tidak bisa campur."
Pihaknya mengaku punya kendala yang dianggap cukup menghambat perusahaan logistik yakni harus mengantri BBM di SPBU selama berhari-hari. Yang jadi pertanyaan, masih terjadi antri meski harga BBM naik.
"Dari sisi waktu dan pelayanan kita terganggu, distribusi ke relasi terhambat, sementara sektor logistik ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi satu daerah," pungkasnya.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada