Berita Utama

Anggota DPR-RI Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kampung Tambat

Anggota Komisi VI DPR-RI Steven Abraham melalukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kampung Tambat, Distrik Tanah Miring Merauke, Sabtu (26/01). 
 
Ia menjelaskan, sosialiasi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD, NKRI  dan Bhineka Tunggal Ika adalah tugas dari setiap anggota DPR-RI guna lebih meningkatkan pemahaman masyarakat makna dari empat pilar kebangsaan tersebut.
 
"Empat pilar kebangsaan ini merupakan pedoman bagi kita sebagai warga negara Indonesia agar tetap bersatu dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam perbeadaan," jelas Anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi Gerindra Dapil Papua.
 
Dikatakan, keberagaman suku, ras, agama, adat istiadat maupun warna kulit jangan menjadi sumber perpecahan. Karena menurutnya, bagi yang tidak setia pada empat pilar ini, sama dengan melawan hukum.
 
Kesempatan itu, warga Kampung Tambat dibagikan buku pedoman yang menjelaskan empat pilar kebangsaan. Sehingga wawasan warga akan pentingnya pengetahuan empat pilar itu semakin luas.
 
Ia juga mengajak masyarakat, tetap menjadi warga yang baik, patuh dan taat pada aturan UU dan tetap menjaga keutuhan NKRI.
 
Perbedaan semakin memperkuat keutuhan bangsa jika semua lab, bantuan tempat ibadah, masjid, sekolah, dana bantuan usaha bengkel dan bantuan umum. 
 
Menurunkan harga telkomsel  menyamakan harga pemakaian di Papua dan Jawa. Harga tiket, Saya berharap ini bisa terjawab. Komisi akan menyurat kepada 
 
Asmat, Nduga, Yahukimo, Mappi. 
 
Aspirasi masyarakat akan diteruskan ke pusat dan kementrian. Buatkan dalam proposal untuk permibtaan bantuan, saya akan membantu berjuang masyarakat selama saya menjabat.
 
Perdagangan, perindustrian, BUMN. Berjuang untuk perbaikan dan pelebaran jalan provinsi. Sementara berjuang untuk pembangunan jembatan kali bian.
 
Berusaha dapat memberikan manfaat bagi masyarakat selama menjabat di DPR-RI.
Program yang dibutuhkan di Kampung Tambat.
Program Kementrianan untuk memajukan daerah membentuk kelompok usaha bersama di provinsi dan kabupaten. Merauke menjadi fokus perhatian, 
 
Meubele, batu bata, bengkel, kerajianan tangan peralatan dan dan pelatihan sesuai dengan yang dibutuhkan kelompok usaha bersama. Potensi yang ada di kampung harus didorong, untuk kesejahteraan masyarakat.
 
Permintaan bantuan sanyo untuk mempermudah pengolahan sagu bagi kelompok pengelola sagu.(geet)