Puluhan massa mendatangi lokasi pengerjaan pelebaran Pelabuhan Laut Merauke, Papua dan menghentikan pekerjaan pembangunan yang dilakukan PT Hutama Karya, Selasa (14/11).
Ini sebagai bentuk protes massa, karena belum ada pelunasan tuntutan ganti rugi hak ulayat lokasi pelabuhan. Dalam waktu singkat, anggota Polres Merauke mendatangi TKP dan melakukan negosiasi, namun terjadi aksi saling dorong antara petugas dan massa.
Aksi ini bukanlah kejadian sesungguhnya, namun simulasi yang digelar Polres Merauke.
“Ini hanya simulasi untuk mengantisipasi jika terjadi kejadian sesungguhnya, kami sudah siap menanganinya,” kata Kabag OPS Polres Merauke, Kompol Marthin Koagouw kepada wartawan.
Menurutnya, simulasi dilakukan karena ada permintaan PT Hutama Karya, selaku perusahaan pemenang tender proyek pelebaran dermaga Pelabuhan Merauke, yang kini pengerjaannya sedang berlangsung.
Kepala Bagian Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) PT Hutama Karya, Sabrina mengatakan, pihaknya berharap, kalau ada kejadian sebenarnya, polisi sigap datang ke lokasi.
“Yang dikhawatirkan, kalau ada keributan akan menghambat pekerjaan, terutama keselamatan para pekerja proyek,” ujar Sabrina.
Ia berharap, berbagai dugaan kejadian yang ditakutkan tidak terjadi selama proses pengerjaan dermaga sepanjang 75×30 meter persegi itu.
“Perkiraannya, pekerjaan akan diselesaikan dalam akhir tahun ini,” ucapnya.
0 Komentar
Komentar tidak ada