Berita Utama

Dirampok Bajak Laut, Tiga WNA dari Italia Terdampar di Pesisir Pantai Onggaya Merauke

Merauke - Satu Perahu Layar milik tiga warga negara Italia terdampar di pesisir Pantai Onggaya Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM) usai dirampok pasukan bajak laut, Senin, (29/7/2024).

Kapolsek Naukenjerai, Iptu J. Sitanggang mengatakan bahwa ia bersama anggotanya menangani tiga warga asing itu yang meminta bantuan saat kehabisan BBM sekitar sekitar Pukul 17.35 Wit. Salah satu WNA mendatangi Polsek Naukenjerai 1 dan melaporkan bahwa kapal miliknya sedang berlabuh di pesisir Pantai Onggaya dan membutuhkan bantuan aparat setempat. 

"WNA yang datang melapor bernama Gianluca Massimo, jenis kelamin laki-laki asal Negara Italia," terang Kapolsek Naukenjerai, Selasa (30/7/2024) dalam rilisnya. 

Dari hasil laporan, Gianluca menyampaikan bahwa mereka berlayar menggunakan 1 unit kapal jenis perahu layar bersama 2 orang teman WNA mengelilingi Samudra Pasifik. Kapal tersebut pernah singgah di Pulau New Zeland, Kepulauan Solomon, Fiji, dan Papua New Guinea. WNA tersebut mempunyai tujuan akhir yaitu Pulau Dewata Bali. 

Salah satu WNA asal Italia bersama Kapolsek Naukenjerai dan warga kampung. 

"Namun kapal mereka dirampok di sekitar perairan Papua New Guinea dan barang- barangnya dirampas oleh orang tidak dikenal. Menurutnya orang tersebut adalah sekelompok orang jahat yang sering melakukan pembajakan di laut dan ketika melihat kapal/speed boat yang melintas di wilayahnya mereka akan merampok," tandas Kapolsek Naukenjerai. 

Adapun barang yang di rampok dari perahu layar WNA antara lain mesin tempel jenis small boat, 2 unit Handphone, dan sejumlah bahan makanan serta dokumen pribadi dan dokumen kapal. Kapal/ perahu layar WNA itu lalu hanyut hingga terdampar diperairan Indonesia tepatnya di pesisir pantai Onggaya Distrik Naukenjerai, dan mengakibatkan tiga WNA tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju Bali. 

Anggota Polsek selanjutnya melakukan pengecekan kapal yang berjarak kurang lebih 900 meter dari bibir pantai. Sementara WNA atas nama Gianluca Massimo bersama salah satu warga kampung setempat melakukan perjalanan ke Kota Merauke untuk melapor ke Kantor Imigrasi TPI Merauke dilanjutkan dengan belanja bahan makanan.(Get)