Sekitar 25.000 ekor ayam kampung dan 300 ayam petelur di Kabupaten Merauke dikabarkan mati diduga terserang penyakit unggas. Ribuan ayam tersebut tersebar di seluruh Merauke, Papua.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke sudah menerima laporan kasus kematian ribuan ayam tersebut dan telah melakukan pengumpulan sampel yang nanti akan diuji di Laboratirium BBvet Maros.
Menindaklanjuti laporan warga, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Muram Sari, bersama aparat kampung dan msyarakat melakukan penyemprotan disinfektan massal di setiap kandang ayam milik warga.
"Semua yang melapor ke kami sudah kami semprot kandangnya dan sementata masih terus kami data. Untuk ayam kampung kurang lebih 25.000 ekor yang mati, dan ayam petelur baru 300 ekor. Khusus ayam petelur bisa ditekan karena tahun lalu kami bagikan vaksin Avian Influenza (AI)," ujar Drh. Retno P.H, M.Ec.Dev. selaku Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Merauke, usai penyemprotan, Kamis (18/03).
Lanjut kata Retno, dari 475 jumlah KK yang punya kandang sebanyak 330 KK, semua sudah dilakukan penyemprotan. Besok, Jumat (19/03) petugas akan lanjut penyemprotan di Kampung Amunkai untuk 500 kandang ayam.
Guna menekan penyebaran virus pada unggas, Retno menegaskan agar ayam peliharaan harus dikandangkan. Tujuannya agar tidak tertular atau tidak menularkan virus dari dan atau kepada ayam lain. Sebab, untuk ayam liar akan sulit dilakukan vaksinasi oleh Puskeswan.
"Kami tidak bisa vaksin kalau ayam diliarkan. Bisa terjadi shedding (pelepasan) virus dan bahkan terjadi mutasi virus. Kalau unggas diliarkan makin mempercepat penyebaran virus, apa lagi tanpa penyemprotan disinfektan dan pemberian vitamin," tandasnya.
0 Komentar
Komentar tidak ada