Merauke - Penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Merauke masih rendah sehingga belum mampu menekan jumlah pengangguran terbuka di wilayah tersebut.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Merauke, Alowysius Fangohoi, S.STP mengatakan, dalam 2 (dua) tahun terakhir ini penyerapan tenaga kerja belum ada peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2020 angka pengangguran terbuka menyentuh angka 4.258 orang, sempat turun menjadi 2.786 orang pada tahun 2021 dan kembali meningkat di tahun 2022 sebanyak 3.015 orang dan bertambah lagi menjadi 3.869 orang pada tahun 2023.
Namun dengan menjadi ibukota Provinsi Papua Selatan diharapkan dengan semakin banyak perusahaan yang masuk/berdiri maka sebagian besar pencari tenaga kerja dapat terserap.
"Hanya saja di perusahaan itu punya standar kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan, sedangkan kita punya pencari kerja ini tidak atau belum memiliki kemampuan yang sesuai dengan yang diminta dari perusahaan," terang Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Merauke, Alowysius Fangohoi di ruang kerjanya, Selasa (13/8/2024).
Untuk mengatasi masalah itu, Disnakertrans Kabupaten Merauke melalui Dana Otsus dan APBN mempersiapkan kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini para pencari kerja sebelum memasuki dunia usaha yaitu Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Seperti pelatihan otomotif motor tempel dan motor darat, processing (pembuatan kue/pengolahan makanan), perbengkelan alat pertanian dan konstruksi bangunan, las listrik, tata rias kecantikan (makeup) dan masih banyak lagi sehingga pencari kerja bukan saja mampu masuk bekerja ke perusahaan yang ada tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Namun untuk membuka lapangan kerja sendiri kebanyakan pencari kerja masih terkendala modal usaha dan manajemen yang memang perlu ada kolaborasi atau perhatian dari Dinas terkait lainnya. Tahun 2024 ini ada 9 paket pelatihan dari dana Otsus dan 15 paket dari APBN dan untuk Dana Otsus menyasar 100 persen Orang Asli Papua.
"Dana Otsus yang kami dapat tahun 2024 sekitar 3 miliar yang digunakan untuk 9 paket kegiatan. 3 paket sudah terlaksana, 4 paket sedang berjalan dan pada Bulan September akan dilaksanakan 2 paket terakhir," sambung Alowysius.
Pelatihan ketrampilan dilakukan di distrik-distrik mengingat Kantor UPTD Loka Latihan Kerja (LLK) Merauke masih tersangkut sengketa masalah tanah sehingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi langsung mendatangi masyarakat pencari kerja di distrik dan memberikan pelatihan secara Mobile Training Unit (MTU) sesuai dengan permintaan masyarakat setempat yang sebelumnya telah diusulkan melalui Usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Distrik.
Sekretaris Disnakertrans menambahkan, faktor yang menyebabkan banyak pengangguran di Merauke karena kebanyakan orang lebih tertarik untuk menjadi pegawai negeri.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada