Sejauh pantauan media, tepat hari pelaksanaan pencoblosan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Rabu 27 Juni 2018 di Kota Merauke,Papua terlihat sepi. Hal senada juga disampaikan Divisi Teknis Pemilu KPUD Merauke, Papua Gregorius Teguh Raharyo usai melakukan pantauan di TPS-TPS di Kota Merauke.
Dikatakan, antusias masyarakat masih kurang. Disisi lain, 10-20 persen warga keluhkan karena namanya tidak terdaftar di DPT dan tidak menerima undangan atau C6.
"Sejauh yang kami pantau di TPS-TPS terlihat sunyi, mungkin ada yang mempunyai kesibukan, mudah-mudahan warga pemilih akan berpartisipasi untuk datang ke TPS," jelas dia di ruang kerjanya.
Ia mengakui ada keterlambatan pembagian C6, tetapi keterlambatan itu bukan menjadi penghambat bagi masyrakat untuk datang mencoblos. Asalkan membawa KTP Elektronik atau surat keterangan atau KK dan sesuai alamat tempat tinggal.
"Hanya, seperti biasa karena tidak dapat undangan jadi ada yang tidak mau datang mencoblos." Seperti yang dilaporkan di TPS 8 Kelurahan Bambu Pemali Distrik Merauke, ketika petugas mengantar undangan banyak pemilik undangan yang dituju tidak ada di tempat.
"Sehingga undangan yang kami bagi hanya sampai 40 persen saja. Mungkin karena waktu yang terlalu singkat, akibat keterlambatan C6 yang diserahkan ke kami," jelas Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara TPS 8 Bambu Pemali, Fransiskus X Renaldo.
0 Komentar
Komentar tidak ada