Merauke - Minyak kayu putih khas Merauke merupakan produk kesehatan primadona karena banyak diminati masyarakat.
Untuk itulah, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Musamus yang diketuai oleh Ir. Marsujitullah,S.Kom.,M.T, bersama anggota Muhammad Awal, S.E, M.M dan Eko Budianto, S.T.,M.T belum lama ini melakukan kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) berjudul Pengabdian Optimalisasi Teknologi Internet Of Things Dalam Penyulingan Minyak Kayu Putih Bagi Industri Rumahan Di Kampung Perbatasan RI-PNG.
Ketua Tim Marsujitullah mengatakan, penyulingan minyak kayu putih dipilih sebagai objek kegiatan karena minyak kayu putih khas Merauke juga merupakan salah satu primadona produk kesehatan yang cukup banyak di minati, serta dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan lokal yang datang ke kampung perbatasan seperti Sota maupun Yanggandur.
Dijelaskan, sentuhan teknologi Internet of Things pada wadah penyulingan yang telah didesain, sangat membantu masayarakat setempat dalam mengontrol kualitas minyak kayu putih yang dihasilkan.
Menurutnya, selama ini masyarakat melakukan kegiatan penyulingan minyak kayu putih masih secara tradisional dan pengecekan kualitas seperti Suhu, Asam, Basah dan zat-zat kimia lainnya juga masih dilakukan terpisah dengan mengandalkan laboratorium yang juga membutuhkan biaya operasional tambahan.
Oleh karena itu, dengan adanya kombinasi teknologi pada alat penyulingan minyak kayu putih ini, pemilik dapat mengontrol dan memantau hasil penyulingan melalui perangkat Handphone mengingat sistem Internet of Things yang dibuat dan terkoneksi pada perangkat HP berbasis Android.
Salah satu pemilik UMKM yang bergerak pada minyak kayu putih Sutyani mengatakan, dirinya bersama kelompoknya sangat terbantu dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim dosen UNMUS yang menyasar kelompoknya yang bergerak pada penyulingan minyak kayu putih.
Baca Juga : Bulan Oktober 2025, Sekolah Rakyat di Merauke Mulai Beroperasi
Menurut Sutiyani, selama ini kelompoknya melakukan kegiatan penyulingan minyak terdapat kendala dengan kekurangan alat penyulingan dan juga alat kontrol kualitas minyak kayu putih. Dirinya memberikan apresiasi bagi Kemdiktisaintek dan juga Universitas Musamus yang terus peduli terhadap usaha kecil masyarakat lokal, terutama pada kawasan perbatasan RI-PNG.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada