Berita Umum

Masalah Teroris, FKUB Merauke Adakan Pertemuan

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Merauke melakukan pertemuan membahas masalah dugaan teroris di Merauke.

 

Hasil pertemuan disepakati bahwa tokoh agama berperan sebagai peredam situasi, dengan memberikan kesejukan kepada umat atau jemaat saat khotbah atau ceramah. Kemudian membuat satu statemen atau seruan bersama untuk mengajak masyarakat tetap menjaga kedamaian dan toleransi umat beragama.

 

"Kita tetap waspada dan tetap memelihara kedamaian di Merauke dengan menghindari perpecahan," ucap Ketua FKUB, Pastor Johanes Kandam, Pr di Kantor Kemenag Merauke, Rabu (02/06).

 

Mewakili FKUB ia menegaskan, FKUB Merauke mengutuk para teroris yang telah menggangu ketenangan dan kedamaian di Merauke.

 

Kesempatan berikut, Kepala Kesbangpol, Ramadayanto mengatakan, teroris adalah orang yang gagal dalam kehidupan tidak identik dengan satu agama. Sehingga sangat diperlukan semangat bersama dalam menjaga persahabatan antara agama meski beda keyakinan.

 

"Mari kita saling menjaga satu dengan yang lain. Para Distrik, lurah juga harus memerintahkan kepada RT/RW agar membuat aturan, setiap ada tamu atau orang baru yang datang, wajib lapor 1x24 jam sehingga mudah dipantau," pinta Ramadayanto.

 

Lebih lanjut, masyarakat diingatkan agar pandai dan bijaksana menggunakan media sosial (FB, Whatsapp, Instagram, Tweeter dll) dengan cara tidak meneruskan informasi atau tidak terprofokasi dengan pemberitaan maupun informasi yang belum jelas dan bisa menimbulkan perpecahan karena perbedaan pemahaman.

 

"Mari kita bina rasa kekeluargaan tanpa melihat perbedaan untuk menjaga Merauke. Kita saling mendoakan, saling menasehati satu dengan yang lain guna mencegah tindakan yang tidak diinginkan," pintanya.

 

Poin lain yang juga disepakati bersama yaitu, akan rutin adakan pertemuan setiap bulan baik FKUB sendiri maupun dengan pihak kemananan, serta mengumpulkan perwakilan pemuda Merauke. 

 

"Semua punya peran untuk menciptakan Merauke tetap aman dan damai dengan meluruskan pemahaman yang salah," ujar Kepala Kemenag Merauke, Gebriel Retobyaan. (Get)