Merauke - Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) 1 Provinsi Papua Selatan menyelenggarakan Seminar Musik Liturgi Katolik dan Praktik Pelaksanaannya digelar di Megaria, Selasa (7/10/2025).
Tujuan seminar musik dan liturgi Katolik adalah untuk membimbing umat menggunakan musik secara tepat dalam ibadah, memuliakan Tuhan, menguduskan umat, memperindah dan memperkaya perayaan Ekaristi, serta mendorong partisipasi aktif umat melalui nyanyian yang baik.
Ketua Panitia Pesparani 1 Provinsi Papua Selatan, Drs. Agustinus Joko Guritno mengatakan, umat Katolik sangat lazim dan terbiasa memuji Tuhan dalam perayaan ekaristi maupun dalam ibadah biasa secara bersama. Namun, semua yang dilakukan harus sesuai dan tidak berlebihan sebab Gereja Katolik lebih memprioritaskan kehidmatan, sehingga musik harus disesuaikan dalam mendukung tatacara perayaan ekaristi gereja Katolik.
"Kita semua bisa memainkan musik dalam memuji dan memuliakan Tuhan. Kita juga bisa menggunakan seni dan budaya lokal yang ada supaya liturgi lebih ceria, semarak dan indah," ujar Ketua Panitia.
Seminar Musik Liturgi dan Pelaksanaannya di Gereja Katolik
Fungsi musik liturgi gereja yakni untuk memuliakan Allah melalui musik yang terjadi dalam sebuah liturgi (ibadah), umat mampu berefleksi dalam kehidupannya, melayanni ibadah secara sederhana.tetapi pantas dan bermutu tinggi, membawa umat semakin dekat kepada Bapa, sebagai sarana untuk memuji Tuhan, serta sarana untuk pengajaran.
Seminar ini juga para narasumber akan menerangkan tentang iman akan Yesus Kristus. Ajaran Yesus dalam kitab suci mengajarkan tengang cinta kasih yang diwujudkan di tengah kehidupan bersama tanpa melihat perbedaan, sebab Allah mengasihi semua umat ciptaan-Nya.
Baca Juga : Wakili Gubernur, Sunarjo Minta Bapperida Papua Selatan Ramu Inovasi Daerah Untuk Pembangunan
Dikatakan, Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kegeragaman salah satunya keberagaman agama, sehingga dibutuhkan iman yang teguh untuk mampu mewujudkan toleransi antara umat beragama. Meski dalam praktiknya sering terjadi sikap intoleransi, tetapi untuk umat Katolik hal itu tidak boleh ditiru.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada