Merauke - Program cetak sawah dan optimalisasi lahan di Merauke terus berjalan. Hal ini sebagai bukti bahwa masyarakat Merauke serius dan terus bahu membahu untuk melaksanakan program besar tersebut.
Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze menyampaikan rasa syukur karena program ini berjalan, baik dalam target maupun realisasinya. Untuk itu, perlu ada evaluasi hasil yang sudah dicapai dan rencana ke depan dalam mengakhiri 2025 dan memasuki 2026.
Demikian disampaikan Bupati Merauke dalam Focus Group Discussion (FGD) pangan melalui optimalisasi lahan, cetak sawah rakyat dan penanganan pasca panen tahun 2025 di Halogen Merauke, Kamis, (23/10/2025).
Secara keseluruhan jumlah kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Merauke sebanyak 804 kelompok tani. Jumlah petani 23.940 orang. Target lahan dalam rangka Oplah 40.000 hektare, dan dari target tambah tanam Oplah 2025 harus capai 100 persen.

FGD pangan di Merauke
"Progres kita untuk tahun ini yang sudah kita lakukan untuk musim tanam pertama 29.903,60 ton. Lalu musim tanam kedua 30.503,36 ton dan musim tanam ketiga 23.437,25 ton jadi total semua 83.844,21 ton di tahun ini," ucap Yoseph.
Realisasi total tanam 20 Distrik akan mencapai 92.805, 31 ton dan total panen 69.210,31 ton dengan beras yang akan dihasilkan 228.262,53 ton. Prediksi kebutuhan konsumsi beras di Merauke dilihat dari jumlah penduduk 255.168 jiwa maka sebanyak 23.118 ton prediksi kebutuhan beras untuk dikonsumsi. Untuk Papua Selatan dari 560.222 jiwa maka kebutuhan konsumsi 50.937 ton.
"Dari data yang kita miliki hingga saat ini kita memiliki prediksi surplus beras di Merauke 193.933 ton. Inilah yang sudah kita laksanakan selama ini. Tentu dengan target yang ada untuk luas tanam tadi terus akan berlanjut dengan dibantu oleh kita semua dan hasil yang kita dapatkan akan terpenuhi kebutuhan Merauke. Dan ini akan sangat membantu pemerintah pusat dan kita semua untuk keberlanjutan dari program yang ada untuk swasembada pangan."
Baca Juga : Peningkatan PAD Penting untuk Memperkuat Kemandirian Fiskal, Membiayai Pembangunan dan Pelayanan Publik
Dalam FGD ini ada pemaparan dari Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Satgas Swasembada Pangan Papua Selatan dan Dinas Pertanian dan Hortikultura setempat dihadiri seluruh pihak terkait terutama ketua gabungan kelompok tani. Kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab dan pembahasan keluhan di lapangan dan solusi yang akan diambil.(Get)








0 Komentar
Komentar tidak ada