Merauke - Bahasa daerah Malind akan dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal di Kabupaten Merauke.
Untuk mempersiapkannya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke melakukan sosialisasi pengembangan bahan ajar bahasa daerah Malind kepada para guru SD, SMP dan SMA di wilayah setempat.
Sosialisasi dibuka oleh Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze, Selasa, (9/12/2025) di Halogen Merauke sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam melestarikan budaya Malind sebagai perwujudan dari kekayaan bangsa melalui pengenalan bahas Ibu kepada generasi penerus.

Pembukaan Sosialisasi pengembangan bahan ajar bahasa daerah Malind di Kabupaten Merauke.
"Kita harapkan melalui pengenalan bahasa ibu kepada anak-anak generasi muda melalui sekolah masing-masing, itu tidak hanya memberi pemahaman tentang penggunaan bahasa tetapi ada pesan-pesan dan nilai-nilai yang harus kita jaga dan kita lestarikan sebagai bagian daripada kekayaan dan budaya bangsa," ujar Bupati Yoseph Gebze kesempatan tersebut.
Dikatakan, mengingat bahasa Malind memiliki banyak sub bahasa maka akan dilakukan pengkajian oleh tim khusus untuk melihat sub bahasa yang lebih dominan atau juga bisa diputuskan untuk masing-masing sub suku tetap mengajarkan tentang bahasa ibu di wilayah subnya masing-masing.
"Tetapi mungkin juga perlu disepakati bahwa ada salah satu bahasa yang bisa kita perkenalkan untuk seluruh wilayah Kabupaten Merauke misalnya bahasa Malind khususnya wilayah pantai," tambahnya.

Pengenalan bahasa Malind ini bagian dari kesadaran bersama untuk melestarikan budaya, agar filosofi 'Di Mana Bumi Dipijak Di Situ Langit Dijunjung' dapat ditanamkan sejak dini bagi generasi muda.
Baca Juga: Aturan Lintas Batas Negara Disosialisasikan Guna Memproteksi Nelayan Merauke di Wilayah Perairan
"Perbupnya sementara digodok akan disesuaikan dengan apa yang kita ajarkan di sekolah-sekolah. Mudah-mudahantahun depan bahan ajarnya sudah disiapkan," tutupnya.(Get)








0 Komentar
Komentar tidak ada