Berita Utama

Presiden Jokowi Resmikan Monumen Kapsul Waktu Di Merauke

Presiden RI Joko Widodo meresmikan bangunan Monumen Kapsul Waktu tempat penyimpanan tujuh mimpi anak-anak Indonesia 70 tahun di Kota Merauke, Jumat (16/11). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penempatan kapsul waktu di penyimpanan permanen.
 
Presiden Jokowi mengatakan, tiga tahun yang lalu setelah mengelilingi 34 provinsi di Indonesia sejauh kurang lebih 24.089 km ekspedisi kapsul waktu membawa kapsul waktu impian besar Indonesia 2015-2085 sampai di Ujung Timur Indonesia.
 
"Dari Ujung Barat Indonesia daerah Sabang sampai Ujung Timur Indonesia Kabupaten Merauke, saya perlu mengingatkan, ada tujuh mimpi anak-anak bangsa dari 34 Provinsi yang ditulis dan disimpan di dalam kapsul waktu itu, hari ini saya resmikan," ucap Jokowi dalan sambutannya pada peresmian di lokasi Monumen Kapsul Waktu Jalan Brawijaya Merauke.
 
Tujuh isi mimpi anak-anak Indonesia yang disimpan di dalam Kapsul Waktu tersebut,
Pertama, sumber daya manusia Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia.
Dua, masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
Ketiga, Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi dan nilai peradaban.
Keempat, masyarakat dan aparat pemerintah yang bebas dari perilaku korupsi.
Kelima, membangun infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.
Keenam, Indonesia sebagai negara yang mandiri dan negara yang berpengaruh di Asia Pasifik dan,
Ketujuh, Indonesia sebagai barometer pertumbuhan ekonomi di dunia.
 
"Ketujuh mimpi anak-anak bangsa Indonesia kita letakkan secara permanen di Monumen Kapsul Waktu di Merauke ujung Timur Indonesia. Sehingga kelak di tahun 2085 dibuka oleh penerus kita apakah tujuh mimpi itu telah bisa diwujudkan," ucap Jokowi.
 
Dikatakan, monumen tersebut bukan semata-mata monumen biasa tetapi monumen impian kita bersama. Impian ini akan terwujud kalau kita mau bekerja keras, kerja nyata. Semuanya tidak bisa dilakukan secara instan,bukan hanya satu tahun, dua tahun, lima tahun atau sepuluh tahun tetapi ini adalah pekerjaan dari generasi ke generasi.
 
"Kita harus optimis bahwa impian anak-anak kita ini akan terwujud. Kita harus optimis, jangan pesimis, kita harus maju jangan mundur apa lagi bubar," tandasnya.(geet)