Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka memberikan apresiasi kepada Sekda Papua Dance Yulian Flassy yang sudah menyatakan dukungan untuk pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS).
Ia mengatakan, persiapan Provinsi Papua Selatan sudah harus jalan karena kesiapannya telah dilakukan dengan sangat matang. Demikian ungkapan Romanus Mbaraka kepada wartawan, Jumat (18/06).
Berbagai kesiapan yang telah dilakukan adalah peresmian sekeretariat PPS di Merauke, rapat dengar pendapat di Jakarta, melakukan pertemuan dengan berbagai menteri baik yang dilakukan secara kelompok tim maupun perwakilan bupati.
"Teman-teman di Provinsi Papua juga mendukung PPS, dan segala aspek kesiapan secara administrasi, lalu sarpras saya pikir kami lebih siap," ungkap Mbaraka.
Satu hal penting diutarakan bahwa dorongan Provinsi Papua Selatan salah satunya adalah, agar Merah Putih tetap tegak lurus dan utuh dalam NKRI dari Sabang sampai Merauke.
Kedua, untuk menetang anggapan bahwa Papua adalah daerah konflik. Banyak anggapan dari besaran anggaran yang digelontorkan tetapi tidak mengalami kemajuan.
"Saya tidak suka kita dibilang begitu. Itu Papua mana dulu, tidak semua Papua," ucap Romanus, Jumat (18/06).
Sembari membuat perhitungan, pertama kali menerima dana Otsus 2001 sebesar 48 miliar. Total ini harus dibagi di 119.749 KM luas wialyah Merauke yang saat itu Asmat belum dimekarkan.
Diakui, memang ada manfaat dana Otus, tetapi karena bebannya terlalu besar sehingga secara umum dilihat orang bahwa Otsus tidak mendorong pertumbuhan daerah.
"Sehingga, alasan kedua dari pemekaran ini, Papua ini kita bagi dua untuk mendorong perkembangan. Kalau Papua Selatan, kita lebih siap. Sampai tujuh turunan kita tidak akan lapar, makanan berlimpah. Kalau kita punya kewenangan provinsi, kita akan lihat Papua mana yang maju," ungkap Romanus.
Kembali ia menekankan, keributan di salah satu wilayah di Papua, jangan disamakan untuk semua wilayah Papua. Sebab, tidak semua orang Papua ingin merdeka atau selalu dalam suasana tidak aman. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada