Belasan dokter yang menangani Covid-19 di Kabupaten Merauke melakukan pertemuan dengan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT, Senin (02/08) di Gedung Negara.
Poin yang dibahas di antaranya, mengendaki pemkab untuk melakukan kampanye Covid-19 sebab masih banyak masyarakat yang tidak percaya adanya Covid-19 karena informasi yang tidak benar. Dampaknya, masyarakat tidak mempedulikan prokes yang dianjurkan.
Yang lebih parah lagi, berdebat dengan petugas kesehatan saat keluarga meninggal dan dinyatakan positif. Sebagian mengambil jenasah secara paksa dan dimakamkan tanpa prokes.
"Kami dituduh mengcovidkan pasien untuk supaya pencairan dana," ujar salah satu dokter.
Poin berikut, tenaga medis minta jika memungkinkan disiapkan rumah sakit lapangan untuk menangani pasien dalam kondisi ringan. Permintaan ini guna mengantisipasi tidak terjadi ledakan pasien di RSUD Merauke.
Lanjut, minta supaya melakukan penertiban terhadap klinik yang menyediakan jasa swab antigen agar tidak bermain dengan hasilnya bagi pelaku perjalanan. Ketidakpatuhan ini menyebabkan banyak orang tidak jujur untuk menidaklanjuti dengan pengobatan.
Peran lurah, Ketua RT/RW guna ikut mengawasi pasien Orang tanpa Gejala (OTG) yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Fakta yang terjadi, para isoman kerap tidak mengikuti peraturan yang harus diikuti. Mereka malah melakukan aktivitas seperti biasa di luar rumah, dan tidak benar-benar laksanakan aturan isoman di rumah.
"Ini yang membuat OTG semakin banyak namun tidak terkontrol sehingga saat sudah parah baru diantar ke rumah sakit. Hasilnya, tidak bisa tertolong."
Keluhan obat-obatan dan oksigen juga disampaikan pada kesempatan yang sama. Menyimak masukan tersebut, Romanus Mbaraka siap untuk mengambil langkah-langkah bijak penanganannya. Di antaranya, mengumpulkan lurah, RT, RW dan memberikan penekanan sebagaimana yang dikeluhkan nakes. Namun perlu data valid dari nakes supaya para isoman dapat dipantau secara bersama.
Para dokter juga minta agar insentif penanganan Covid-19 segera dicairkan. Permintaan tersebut langsung dijawab Romanus, dengan menelpon Kabag Keuangan.
Usai dengan para dokter, dilanjutkan pertemuan bupati dengan pimpinan TNI, Polri dan ketua DPRD Kabupaten Merauke. Pertemuan masih membahas perihal yang sama, sehingga ada tindakan yang harus diputuskan bersama-sama. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada