Merauke - Penerbangan perdana subsidi angkatan udara perintis TA. 2022 Koordinator Wilayah Merauke resmi dibuka Jumat (14/1/2022) di Bandara Mopah Merauke.
Peresmian penerbangan perdana subsisi angkutan udara perintis TA 2022 ini dilakukan oleh Kepala Bandara, Kepala Dinas Perhubungan, perwakilan maskapai Susi Air dan petugas bandara ditandai dengan pemotongan pita.
Kadis Perhubungan Kabupaten Merauke, Fransiskus Anggawen mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama dari sektor perhubungan yag sudah berperan melayani masyarakat di selatan Papua.
"Harapan kami, pelayanan dari waktu ke waktu terus ditingkatkan, dengan tetap utamakan keselamatan dan sesuai aturan SOP yang berlaku," ujar Fransiskus Anggawen.
Peresmian penerbangan perdana Subsidi Anggkutan Udara Perintis TA. 2022 dengan pengguntingan pita
Terutama ia berharap kesiapan semua pihak dalam menyongsong pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS) maka semua hal di sektor perhubungan harus dipersiapkan, guna memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Kepala Kantor UPBU Kelas 1 Mopah Merauke Thomas Alfa Edison mengutarakan bahwa penerbangan perintis adalah penerbangan angkut barang dan orang ke daerah 3T untuk meningkatkan taraf ekonomi di daerah tersebut, karena daerahnya belum terjangkau oleh transportasi lain.
Dikatakan, angkutan niaga adalah pelayanan penjualan tiket dengan harga standar. Namun masih ditemukan penjualan tiket perintis terlampau jauh dari harga standar yakni dari Rp 300 ribu jadi Rp 1.100.000. Ini menurutnya sangat menyalahi aturan.
"Jangan kamu patok harga seperti itu, itu menyalahi aturan. Saya melihat penerbangan perintis ini cukup bagus, membantu masyarakat di daerah terpencil, tapi masih ada oknum yang bermain dengan harga tiket," ujarnya.
Kesempatan yang sama ia mengingatkan kepada semua petugas bandar udara wilayah cakupan Selatan Papua untuk memperhatikan keamanan penerbangan di sekitar bandara, maupun kelengkapan fasilitas.
Disoroti juga beberapa daerah yang jumlah penumpang sangat sepi, seperti di bandara Ewer, Pomakia, Wanam, dan Mindiptana. Sehingga akan dievaluasi pihaknya jika tidak ada perkembangan maka akan dilakukan pemberhentian rute penerbangan ke wilayah tersebut.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada