Merauke - Meski sudah dua kali Polres Merauke melakukan operasi terhadap penimbunan BBM dan penjualan ecer BBM Subsidi jenis Pertalite di kota Merauke, namun belum memberikan efek jera bagi masyarakat pelaku.
Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji melalui Kasat Reskrim AKP Najamuddin yang disampaikan oleh Kasie Humas Polres Merauke, Iptu Bambang Sutrisno menegaskan pelaksanaan operasi akan kembali dilakukan guna menekan penyalahgunaan BBM subsidi pemerintah dan penimbunan.
"Polres sudah melakukan operasi di lapangan sebanyak dua kali dan masih bersifat teguran. Nanti akan dilakukan lagi, kalau masih ditemukan kita akan tindak. Kalau sebelumnya kita masih kasihan dan berikan peringatan saja," ujar Iptu Bambang kepada wartawan belum lama ini di Merauke.
Sejauh pengamatan di lapangan, masih ada penjual ecer BBM subsidi jenis Pertalite di kios-kios kecil pinggiran jalan di kota maupun pinggiran kota. Sementara Pertalite adalah subsidi pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat ekonomi lemah dengan harga BBM Pertamina untuk Pertalite (subsidi) Rp 7.650, Biosolar (subsidi) Rp 5.150, Pertamax Rp 12.750 dan Dexlite Rp 13. 250.
Sayangnya, Pertalite subsidi menjadi target dijual secara ecer dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 12.000/liter, sedangkan harga subsidi hanya Rp 7.650/liter. Tujuan pemerintah untuk membantu masyarakat kecil justru disalahgunakan oleh oknum tertentu demi mendapatkan keuntungan.
Oknum-oknum tersebut sangat licik, mereka sering bolak balik mengisi BBM di SPBU dengan tidak memasang plat nomor mobil terutama motor-motor besar yang dapat menampung banyak bahan bakar. Tujuan tanpa plat nomor kendaraan agar tidak ketahuan berulang kali mengambil BBM dalam sehari.
Untuk itu, perlu ada pengawasan yang ketat disertai penindakan, supaya tidak terjadi penyalahgunaan BBM subsidi dan mencegah penimbunan yang menyebabkan kerugian banyak pihak.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada