Merauke - Ketua Majelis Permusyawaratan Umat Nanggroe Aceh Darussalam, Usamah diwakili Kabag Umum Rizal Fahlevi didampingi Kasubbag Program Sekretariat MPU, Abdurrauf melepas kontingen PON Papua Selatan ditandai dengan pengalungan selendang adat dan penyerahan cindera mata kepada perwakilan Kontingen PON Papua Selatan di Aceh Besar Nangroe Aceh Darusalam
Mewakili Kontingen Papua Selatan, Sonny Edwin Darsono, S.IP didampingi bendahara kontingen aceh Sri Ampuni, Koordinator Lapangan, Notje Syahilatua, dan jajaran kontingen PPS di Aceh menerima cinderamata tersebut. Kesempatan itu, Kabag Umum MPU Aceh, Rizal Fahlevi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas keikutsertaan dan kerja sama, kekompakan, penuh kekeluargaan dari tim kontingen Papua Selatan.
"Kami sampaikan terimakasih untuk keikutsertaan serta apresiasi kerja sama, kekompakan, penuh kekeluargaan dari tim kontingen Papua Selatan," ucap Rizal.
Sonny Edwin Darsono menyampaikan kesan dan pesan mewakili tim kontingen Papua Selatan wilayah Aceh bahwa khusus Papua Selatan dilayani dengan baik selama 24 jam oleh panitia dan LO Aceh, serta sambutan yang ramah dari warga Aceh.
Pengalungan selendang kepada perwakilan Kontingen PON Papua Selatan Wilayah Aceh.
"Ketua Umum PON Kontingen Papua Selatan, Soleman Jambormias turut menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga kepada seluruh masyarakat dan panitia besar klaster Aceh selama pelayanan dan penyelenggaraan PON di Aceh," ujar Sonny, Senin, (30/9/2024) di Merauke.
Ia menambahkan, secara umum kontingen Papua Selatan di wilayah Aceh hanya mampu menyumbangkan 1 medali Perak dari cabang olahraga angkat besi (PABSI) atas nama Misbahul Munir pada kelas 81 Kg putra.
"Kelebihannya kita bahwa 90% atlit kita adalah anak asli Papua Selatan, jadi untuk pertama kalinya ikut PON ini untuk di posisi mulai dari atlit, pelatih, manager maupun official 90% asli OAP maupun anak asli kelahiran Papua Selatan. Berbeda dengan 4 DOB baru yang berani menyewa atlit luar yang sudah matang," tandasnya.
Pembenahan yang perlu diperhatikan di PON berikut adalah koordinasi mengenai konsumsi dan tempat tinggal. Namun untuk di Aceh diakui memang terbatas, tetapi masih sangat proporsional dan dapat dimaklumi.
Pekan Olahraga Nasional tahun 2024 ini berlangsung di dua provinsi, yakni di Sumatra Utara dan Aceh.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada