Berita Utama

Soal Pengerukan Alur Masuk Kali Maro, Gubernur Apolo Sebut Butuh Pertimbangan

Merauke - Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menanggapi permintaan pengerukan alur masuk Kali Maro yang mengalami pendangkalan. 

Belum lama ini, Kepala PELNI Cabang Merauke sudah memberikan masukan lewat pemaparan saat pertemuan rumpun Perhubungan bersama Apolo Safanpo. Namun, menurut Apolo, pengerukan harus mempertimbangkan banyak faktor guna mencegah kesalahan yang bisa berakibat fatal.

Secara alami, kata Apolo, ketika terjadi hujan maka aliran air akan mengikis tanah (erosi). Lalu hasil erosi, kalau beratnya lebih besar maka akan mengedap sebaliknya kalau lebih ringan akan terbawa ikut arus sungai dan begitu masuk muara terjadi tekanan dari air laut sehingga terjadi pengendapan atau pendangkalan di muara. Dan ini merupakan venomena alam yang terjadi di seluruh dunia.

Untuk kelancaran transportasi laut terutama kapal-kapal besar ke Pelabuhan Laut Merauke disarankan dilakukan pengerukan di alur masuk Kali Maro. Namun tindakan tersebut butuh pertimbangan banyak hal agar tidak menimbulkan dampak negatif yang merugikan banyak orang.

"Nanti kita coba koordinasi dengan pihak Kesyahbandar di sini, dengan Lantamal XI dan pihak terkait. Kita harus tahu pasang air maksimum dengan surut minimumnya berapa. Lalu kita akan tahu kapal besar punya kedalaman berapa. Kalau bisa masuk pada saat air surut minimum, sebenarnya kita belum bisa melakukan pengerukan," ujar Apolo, Rabu, (16/5/2025) di Merauke.

Baca Juga : Bulog Merauke Sudah Menyerap Beras Petani Sebanyak 8.300 Ton

Jika harus dilakukan pengerukan tentu akan melalui pengukuran yang tepat jangan sampai usai pengerukan air laut yang akan masuk atau disebut Intrusi air yaitu peristiwa air laut atau air bawah tanah yang masuk ke dalam area yang seharusnya kering.

"Oleh karena itu, pengerukan harus hati-hati. Kalau kita salah keruk, masuk dia (air) , sebab kesalahan konstruksi bisa berakibat fatal. Ibarat dokter kalau mala praktek satu orang yang mati, tapi kalau mala konstruksi banyak orang yang mati," pungkas Apolo.(Get)