Deputi Satu Kementrian Pemuda dan Olahraga RI, Faisal Abdullah melakukan Pelepasan Kirab Pemuda Tahun 2018 di Titik 0 Merauke-Sabang, Papua, Jumat (07/09). Pelepasan diawali dengan penyambutan dan pengalungan bunga oleh masyarakat adat didampingi Bupati Merauke, Frederikus Gebze.
Dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Pemuda, berbunyi bahwa pemuda Indonesia setia terhadap Pancas, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan atas keberagaman Indonesia. Menghargai dan melesatrikan perbedaan suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya, menolak segala bentuk ideologi dan upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Siap menjadi pelopor untuk menjadi pemuda Indonesia yang lebih sejahtera, adail dan bermartabat.
Laporan Kadis Pemuda dan Olehraga Merauke, Stanislaus Tokilo menyampaikan, pilihan star kirap di titik nol sangat tepat supaya pemuda punya pengetahuan dan bisa melihat tapal batas NKRI Distrik Sota.
"Ini merupakan satu kehormatan dari pusat, diharapkan di perbatasan ada perhatian dari pemerintah perhatian, di bidang infrastruktur, membuat warna baru dan tampilan baru di wilayah perbatasan," pinta Tokilo.
Kesempatan itu, Bupati Merauke, Frederikus Gebze menyampaikan, kirab pemuda salah satu gerakan bahwa perjuangan diprakarsai oleh para pemuda. Sehingga, pemuda harus memiliki etika dan moral yang baik sebagai generasi bangsa.
Ia sekaligus minta Deputi dan Staf khusus Kementrian Pemuda dan Olahrga agar memperhatikan apa yang menjadi harapan warga perbatasan di Merauke. "Saksi sejarah membuat Papua sampai Aceh merasakan keadilan, satu dan sama. Semoga pemimpin sekarang dan yang akan datang tetap menjadi pemimpin yang legowo dan bijaksana," ucapnya.
Dilanjutkan dengan penyerahan Panji Kirab Pemuda Tahun 2018 oleh Deputi Satu Kementrian Pemuda dan Olehraga kepada Bupati Merauke. Diharapkan perjalanan mereka ini meningkatkan kepercayaan masyarakat RI bahwa NIRI bangsa yang besar dan tetap bersatu, ucap Deputi.
"Kalian akan melihat pembangunan yang dilakukan selama pemerintahan berjalan dan perkembangan bangsa yang mandiri, lebih sejahtera dan berkeadilan. Kalaian sebagai saksi hidup, bahwa betul atau tidaknya kemajuan pembangunan yang terjadi."
Perjalanan 45 pemuda perwakilan dari Sabang sampai Merauke akan dilakukan selama 73 hari mengelilingi 34 Provinsi di Indonesia untuk persatuan Indonesia.
0 Komentar
Komentar tidak ada