Dalam rangka peningkatan kapasitas, pengetahuan dan sikap terhadap pengelolaan sarana penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) yang telah terbangun, Pamsimas Kabupaten Merauke menyelenggarakan pelatihan kepada kelompok pengurus sistem pengelolaan air bersih.
Pamsimas adalah kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat yang ada di Kabupaten Merauke sejak tahun 2014. Program ini menggunakan pendanaan reguler berasal dari APBN dan sebagian dari APBD. Total kampung yang sudah terbangun melalui program Pamsimas di Merauke sebanyak 51 kampung.
"Setelah pelatihan, peserta pengurus dapat mengimplementasikan apa yang diperoleh, bisa melakukan tatakeloa yang baik dan benar demi mencapai universal akses yaitu 100 persen air bersih di kampung-kampung," jelas Koordinator Pamsimas Kabupaten Merauke, Rachmat di Nakoro Merauke, Selasa (09/07/2019).
Materi yang disampaikan menyangkut konsep keberlanjutan program Pamsimas dan kemitraan, bagaimana melakukan kolaborasi dengan pihak luar selain pemerintah daerah untuk mendapatkan pendanaan dalam rangka optimalisasi dan peningkatan pengembangan saran yang sudah terbangun.
Hasil pantauan, sudah terdapat beberapa kampung yang melakukan tatakeloa dengan baik. Namun masih ada juga yang belum, sehingga menjadi fokus untuk melakukan perbaikan supaya target Pemerintah ketersediaan air minum di Merauke bisa terpenuhi.
Sementara ini, ada tiga kampung yang dijadikan percontohan, yakni Kampung Yabamaru, Sidomulyo dan Tomer. Ketiga kampung ini menjalankan proses sesuai tatakeloka dengan sangat baik.
"Hari ini kami melakukan infentaris untuk pendataan ulang kondisi sarana yang sudah rusak untuk ditindaklanjuti," ucapnya.(geet)
0 Komentar
Komentar tidak ada