Papua Language Institute (PLI) terus mendorong generasi muda asli Papua dalam hal capasity building dengan mengikuti study di luar negeri.

Guna menindaklanjuti program ini, CEO dan Direktur Papua Languange Institute, Samuel Tambuni bersama Deputi Akademik Manager PLI, Korinus Waimbo melakukan pertemuan dengan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka di Lantai 3 Kantor Bupati Merauke, Senin (19/04).

"Kita hari ini membahas berapa banyak, dari sekolah mana saja yang akan ikut. Terutama tamatan sekolah yayasan maupun ada yang mau lanjut S2 dan S3," ucap Samuel kepada wartawan.

Untuk itu, menurutnya perlu dilakukan sosialisasi di sekolah-sekolah maupun kepada masyarakat asli Papua Marind untuk ikut mengambil kesempatan sebab, kuota yang tersedia sebanyak 30 orang.

Peserta akan melalui proses pembinaan bahasa dan sains. Kemudian, seleksi dan test wawancara khusus kemahiran dalam berkomunikasi bahasa asing.

PLI telah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Australia, dan New Zelan, termasuk Rusia. Masing-masing peserta akan mengetahui ke negara mana akan dikirim setelah pelatihan dan test wawancara.

"Di Merauke ini, sesuai permintaan Pak Bupati lebih fokus ke anak Marind," ujarnya.

Kembali disampaikan oleh Deputi Akademik Manager PLI, Korinus Waimbo bahwa kerja sama program startegis perkembangan SDM ini memang difokuskan kepada anak asli Papua, dan Merauke khusus anak Marind.

"Siswanya disiapkan dari Pemda lalu kami akan melakukan pelatihan dan tes dari sisi kemampuan bahasanya," terang Korimus.

Setiap tahun, lanjutkan Korinus, PLI rutin mengirim pelajar ke luar negeri dengan harapan semakin banyak generasi OAP yang punya kemampuan SDM handal.

"Kita fokuskan khusus untuk SDM. Tidak ada kata terlambat. Kita akan alokasikan APBD untuk persiapan mereka. Kalau biaya keluar negeri ditanggung pemerintah Provinsi Papua," sambung Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.

Romanus menginginkan orang Merauke menjadi orang yang punya wawasan luas, handal dan berpikir dunia.