Merauke, - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Malang bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman L. Hamzah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas petani di Merauke selama dua hari dengan tema 'Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Hortikultura.'
Peserta bimbingan teknis merupakan Kelompok Wanita Tani (KWT) penerima bantuan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang ada di Merauke, yang berasal dari distrik Tanah Miring, Semanggga dan Merauke. Pemilihan distrik-distrik tersebut dikarenakan dekat dengan lokasi kegiatan.
Peserta 120 orang ini diberikan materi mulai dari prapanen hingga pascapanen komoditas hortikultura seperti cara budidaya yang baik, pengolahan produk hortikultura serta pemasaran hasil hortikultura.
Pembukaan Bimtek peningkatan kapasitas Kelompok Wanita Tani penerima Program P2L. (Foto-Getty)
"Tujuan Pelaksanaan Bimbingan Teknis diharapkan mampu menambah pengetahuan peserta serta meningkatkan kemampuannya dalam melakukan budidaya yang baik dan berkelanjutan, penanganan dan pengolahan pascapanen dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk pemasarannya," demikian disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman di Halogen Hotel, Sabtu (25/09/2021)
Produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan merupakan produk perishable atau produk yang mudah mengalami kerusakan oleh karenanya penanganan pascapanen harus dilakukan secara baik dan benar, tambah H. Sulaeman.
"Semakin hari kita harapkan semakin profesional sehingga kita tidak lagi harus mendatangkan sayur dan buah dari luar Merauke tetapi ada sayur dan buah lokal yang bisa kita hasilkan sendiri," harap Sulaeman L. Hamzah.
Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman L. Hamzah.
Anggota DPR Papua Fauzun Nihayah sekaligus Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah juga terus memantau dan mensuport setiap program yang sudah berjalan di daerah pilihan (Dapil). Berbagai dukungan moril dan materil terus dilakukan guna mensukseskan dan memajukan masyarakat Papua khususnya di Merauke.
Fauzun Nihayah mengapresiasi progres program P2L berjalan cukup baik di Merauke. Harapannya ibu-ibu rumah tangga bisa lebih optimal memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dibantu dengan program Kementan yakni satu kelompok Rp 75.000.000 dan kalau berhasil maka di tahun selanjutnya akan ditambah Rp 15.000.000 per kelompok.
"Ini program gratis, kalau ibu-ibu tidak bisa kelola dengan baik, sangat kita sayangkan. Program P2L diharapkan bukan hanya memenuhi kebutuhan sayuran saja tetapi dapat dikomersilkan untuk kemajuan ekonomi kelompok," pungkasnya.
Fauzun juga minta kepada Dinas Ketabahan Pangan Merauke untuk selalu membina kelompok yang ada dari program aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah sehingga terus mengalami kemajuan.
Peluang terbesar saat ini adalah ibu-ibu bisa memanfaatkan kegiatan PON XX Papua di Merauke dengan mensuplay sayurannya selama pelaksanaan PON nanti.
"Nanti kalau sayuran tersedia dengan baik dan memenuhi kualitas, mungkin kita diskusikan kembali agar kita bisa mensuport sayuran beberapa hotel untuk kebutuhan PON," ujar Fauzun. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada