Merauke, - Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-34, atlet Wushu Sanda Papua Moria Manalu berhasil menaklukan atlet Wushu Sanda asal Sumatera Utara Desy Raynawati Sagala pada babak penyisihan dengan skor 2-0.
Kemenangan Moria dibabak penyisihan ini sekaligus mengobati kerinduan para pendukung tim Papua. Karena beberapa atlet Wushu Sanda Papua yang turun sebelumnya di babak penyisihan berakhir dengan skor terendah
‘’Pertama, saya bersyukur dan berterima kepada Tuhan karena saya masih diberi kesempatan di babak penyisihan. Saya mohon doa dan dukungan dari masyarakat Papua,’’ ujar Moria Manalu di venue Cabor wushu Gor Head Sai Merauke, Kamis (30/09).
Atlet wushu sanda 60 Kg Putri asal Papua saat menjatuhkan lawannya di arena wushu PON XX Papua Klaster Merauke di Gor Head Sai. Foto-Getty.
Untuk pertarungan berikutnya, Moria Manalu akan bertemu dengan pemain dari Banten. Meski sudah tiga kali meraih emas pada event sebelumnya, ia mengaku tetap berhati-hati dalam menghadapi lawan. Besar harapannya, di kali keempat ini ia kembali memboyong medali emas untuk keempat kalinya dalam event tuan rumah.
"Saya juga berharap masih diberi kesempatan yang sama, karena semuanya itu kehendak Tuhan, yang penting mengikuti prosesnya dengan baik dan patuh arahan pelatih,’’ ujar Moria.
Pelatih Kepala Whusu Sanda Adriani Mandey meminta dukungan dan doa masyarakat Papua untuk babak selanjutnya. Ia juga berharap keberuntungan pertandingan PON Cabor wushu kali ini masih berpihak pada anak asunya, Moria.
"Masih berlanjut di babak perebutan perak nanti. Saya optimis secara fisik dan tehnik. Mohon dukungan seluruh masyarakat Papua khususnya yang ada di Kota Merauke,’’ pinta Adrian.
Disebutkan, Tim Wushu Sanda Papua memiliki 11 atlet, namun yang diturunkan hanya 9 atlet. Dari 9, ada 4 di antaranya sudah main tetapi tidak bisa lanjut untuk babak berikutnya.
‘’Tapi masih ada 5 lagi yakni di kelas 65 Kg, kelas 56 Kg putri dan 75 Kg pria. Jadi masih ada 3 kelas,’’ ucap dia. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada