Merauke - Perayaan Natal bersama di Paroki St. Theresia Buti Keuskupan Agung Merauke merupakan kegiatan perdana yang baru dilakukan di masa sekarang ini.
Natal bersama Ini, diselenggarakan atas dasar kesepakatan bersama antara pastor paroki, dewan paroki dan pemerintah daerah Kabupaten Merauke dengan menyumbangkan dana senilai Rp 10 juta untuk mendukung kegiatan natal bersama dengan berpedoman pada tema nasional natal 2021 yakni Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan.
Tujuannya adalah membangun kembali semangat persaudaraan dan kebersamaan. Membangkitkan kesadaran semua umat akan pentingnya kebersamaan yang nyata dalam komunitas keluarga-keluarga kudus di Paroki St. Theresia Buti untuk bangkit dan bergerak dalam melayani Tuhan melalui pelayanan-pelayanan Gereja Katolik.
Kemudian, menggali potensi-potensi umat untuk terlibat aktif guna membangun kembali persaudaraan dalam Gereja Katolik terutama bagaimana keterlibatan masyarakat budaya lokal Marind sebagai tuan tanah. Membuka komunikasi secara aktif antar umat Paroki St. Theresia Buti agar umat lebih aktif mengikuti kegiatan gereja. Dan yang paling terakhir, natal bersama ini sebagai bentuk ucapan syukur akan kehadiran Sang Juru Selamat dunia untuk menyelematkan umat manusia.
Pastor Pius Oematan, Pr dalam homilinya menyampaikan umat Katolik diajak merenungkan cinta dan kebaikan Allah melalui kelahiran Putra-Nya Yesus Kristus. Kehadiran Putra Allah menjadikan semua orang sama derajat.
"Hari ini kita merayakan natal dengan tema Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan, yang artinya Allah merangkul semua umat-Nya tanpa melihat perbedaan. Kebaikan Allah yang ditunjukan kepada kita sudah sepatutnya kita sebagai pengikut menghayati dan mengamalkan cinta itu dalam bentuk natal bersama. Semoga dengan kehadiran putra Allah kita semakin membina rasa persaudaraan dengan sesama kita, dan mampu untuk mencintai Allah sebagai sumber cinta kasih itu sendiri," ucap Pastor Pius di Gereja St. Theresia Buti, Minggu (02/01) malam.
Lebih lanjut ia mengajak agar seluruh umat belajar dari cinta kasi Allah dan para gembala serta tiga raja dari Timur yang datang menjumpai Yesus di palungan dengan memeprsembahkan emas, dupa dan mur. Maka hendaknya untuk senantiasa mau memepersembahkan apa yang dimiliki dalam hidup kepada Allah dan kepada sesama manusia dengan saling membantu dan berbagi kelebihan kepada mereka yang kekurangan, saling mencintai, mengasihi, mengampuni, memaafkan dan saling menghargai.
"Semoga kita menjadi manusia yang cinta persaudaraan, persahabatan antar sesama dan Allah sendiri."
Ketua LMA Mbuti, Alexander Baik Basik menyebut bahwa natal bersama ini membangun kepedulian antara marga dan suku sebagaimana di paroki tersebut hadir umat dari berbagai suku. Keberagaaman ini ada untuk saling membantu dan melayani, mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan kerohanian di gereja maupun lingkungan maupun pembangunan di tengah masyarakat.
Tidak kalah penting ia meminta untuk meningkatkan kerjasama dan sama-sama berperan menjaga kemananan dan ketertiban masyarakat di wilayah itu.
Lurah Samkai, Amelia E. Padwa mengajak semua umat bersatu membangun gereja dan tetap menjaga kerjasama yang baik. "Kiranya persaudaraan kita tetap terjalin dan kita semua menjadi satu dan menjadi berkat bagi banyak orang."
Ketua Dewan Paroki St. Theresia Buti Yosep Gebze mengatakan dengan tema yang ada Tuhan mengajarkan kepada umatnya akan kasih tanpa syarat. Orang Katolik harus penuh kasih sebagai pengikut Kristus yang sejati. Umat Kristus tidak boleh kehilangan harapan, tetaplah berharap kepada Allah.
Yosep Gebze mengajak agar umat Katolik senantiasa mengutamakan Tuhan. Rajin berdoa, datang ke gereja dan berbuat baik dalam kehidupan setiap hari dengan siapa saja.
"Jangan malu dan jangan malas datang ke gereja. Sehingga hidup kita selalu diberkati oleh Allah dan kita selalu dituntun ke jalan yang benar," ajaknya.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada