Berita Utama

Minum Kopi Bersama, Komunitas Maritim Bahas Kerja Sama

Komandan Lantamal XI Merauke, Brigjen TNI (Mar) I Ketut Suarya menyelenggarakan acara minum kopi bersama dengan Komunitas Maritim Merauke, Rabu (25/4) di Holding Room Mako Lantamal XI.Kegiatan ini dalam rangka lebih menjalin kekompakan antara komunitas maritim dan kerja sama dalam menjalankan tugas serta menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi.

Dalam sambutan, Danlantamal XI menyampaikan semua yang terlibat dalam komunitas perlu ada visi bersama dalam memaksimalkan potensi laut yang ada di perairan Selatan Papua. Kondisi wilayah yang begitu luas menjadi tantangan terbesar karena kemampuan mengontrol sangat terbatas.
“Dengan komunitas yang ada ini, kita pasti kuat menghadapi tantangan itu,” kata Danlantamal XI. Ia mengajak forum tersebut dijadikan sebagai media komunikasi untuk membahas berbagai persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di lapangan pada wilayah perairan.

Kesempatan tersebut Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Merauke,Nikmatul Rocmah menyampaikan pihaknya kesulitan untuk menjangkau daerah perbatasan Torasi karena tidak memiliki akses kesana. “Sementara disana marak perdagangan komoditi perikanan, kulit buaya dan teripang. Perlu ada kolaborasi dalam pengawasan ke wilayah terjauh,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Imigrasi Merauke, Asran Siregar mengajak semua masyarakat Merauke membantu mengawasi pergerakan orang asing di Merauke terutama di daerah perbatasan antara negara baik di darat maupun di laut. “Kita pernah mengagalkan warga negara asing(WNA) yang mencoba melintasi lintas batas untuk menuju ke negara tetangga. Setiap WNA yang menginap jangan dirahasiakan,” pintanya.

Disisi lain, banyak juga kapal nelayan yang tidak memiliki dokumen lengkap, namun sudah beroperasi di perairan, jelas Kepala Satuan Polisi Air Polres Merauke, AKP. Sakka,SH. Ia berharap semua nelayan yang memiliki kapal ikan wajib memenuhi kelengkapan dokumen kapal dan anak buah kapal (ABK) sehingga sesuai dengan aturan dan standar operasional (SOP).

Dalam pelaksanaan tugas di lapangan, dibutuhkan keseriusan, ketegasan, ketepatan, cepat tanggap dan tulus. Berbagai kendala yang disampaikan diatas, disepakati untuk dibuat jadwal rutin pemantauan ke wilayah perbatasan terjauh seperti, Torasi. Membantu masyarakat nelayan dalam mengurus kelengkapan persyaratan dan dokumen kapal dan akan laksankan pertemuan rutin guna menjaring informasi atau
masukan untuk pelaksanaan tugas ke depan.