Merauke - Berkaca dari kasus penembakan kapal nelayan Merauke yang mengakibatkan tewasnya salah satu Nakhoda kapal di perairan PNG belum lama ini, Bupati Merauke Romanus Mbaraka tegaskan para nelayan patuhi aturan di perbatasan perairan maupun di darat.
Semua nelayan dilarang untuk melewati batas negara RI-PNG dan Australia, karena akan dianggap pencuri atau dianggap ilegal fishing oleh tentara kedua negara tersebut.
"Untuk para nelayan dilarang keras untuk melewati batas negara," tegas Romanus di VIP Room Bandara Mopah Merauke, Senim (29/8/2022).
Pemkab Merauke melalui Dinas Perikanan akan kembali mengumpulkan para nelayan dan pemilik kapal nelayan guna menekankan pentingnya proteksi terhadap aktifitas nelayan dan aramada masing-masing.
"Ini kelalaian kita, karena ini bukan baru terjadi tapi sudah berulang kali, termasuk saudara-saudar kita di darat yang selalu menyeberang untuk berburu. Sudah banyak kali motor dibakar, dikejar, ditempak dan dipukul," tandas Romanus.
Kejadian berulang tersebut harusnya menjadi pembelajaran untuk tidak boleh mengulang. Namun, sangat ia sayangkan, para nelayan tidak berkaca pada peristiwa masa lalu yang sudah menelan korban jiwa. Masing-masing harus sadar bahwa keselamatan dan nyawa jauh lebih penting ketimbang mengejar sesuatu dengan konsekuensi besar, yakni nyawa taruhannya.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada