Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke, Papua akan bekerjasama dengan PDAM, Balai taman nasional Wasur dan instansi terkait untuk melalukan pengendalian tebu rawa di sumber air bersih Rawa Biru Distrik Sota. Hal ini disampikan Wakil Bupati Merauke, Sularso saat mengahdiri pengendalian tebu rawa secara simbolis di lokasi rawa dalam rangkaian kegiatan memperingati hari Keanekaragaman Hayati di Merauke.
“Pemerintah Daerah bersama instansi terkait akan menindaklanjuti pembersihan rawa,” tandas Sularso usai simbolis pembersihan rawa, Senin (28/5). Kondisi rawa yang dipenuhi dengan tumbuhan tebu rawa ini semakin mempersempit aliran air dengan terbentuknya tanjung-tanjung.
Kepala Balai Tamanan Nasional Wasur, Ir. Donal Hutasoit kesempatan berikutnya mengatakan pertumbuhan tebu rawa akan memicu terjadinya pendangkalan dan terjadi daratan karena pendangkalan itu tumbuhan lain akan tumbuh diatas akumulasi tumbuhan organik tersebut.
“Ini kategorinya sudah parah, karena semakin tahun pembentukan tanjung semakin masuk ke perairan terbuka. Karena ini pekerjaan berat, yang terpenting kita segera potong tanjung-tanjung yang terbentuk ini,” tandas dia. Sampah tebu rawa akan dijadikan kompos, untuk dimanfaatkan masyarakat untuk menanam keladi dan umbi-umbian. Selain itu daun dari tebu tersebut bisa dijadikan bahan baku anyaman atau kerajinan tangan.
0 Komentar
Komentar tidak ada