Merauke - Kementerian Perindustrian RI melalui Direktorat Industri Kecil, Menengah dan Aneka serta Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronik dan Alat Angkut telah menyelenggarakan workshop peningkatan kualitas IKM bengkel alat angkut di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Workshop berlangsung selama empat hari sejak 29 Juli sampai 1 Agustus 2024 dengan dua tempat sebagai sasaran praktek yakni SMK Negeri 3 Merauke untuk peningkatan kualitas teknis IKM bengkel roda dua sedangkan workshop perbaikan kualitas service IKM bengkel permesinan speed boat dilaksanakan di bengkel Kumbe Distrik Malind.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ir.Dini Hanggandari mengatakan, kegiatan ini dalam rangka peningkatan daya saing IKM bengkel alat angkut khususnya bagi IKM bengkel roda dua dan IKM bengkel permesinan speed boat di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan melibatkan 20 peserta.
"Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan teknis IKM bengkel alat angkut sehingga lebih berdaya saing," terang Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut dalam laporan penutupan workshop di Swiss Bell Merauke, Kamis (1/8/2024).
Penyerahan sertifikat pelatihan dari Dirjen IKM dan Aneka, Ir. Reni Yanita kepada perwakilan peserta di Kabupaten Merauke
Sementara itu, Dirjen IKM dan Aneka Ir. Reni Yanita sebelum menutup kegiatan berharap agar usai workshop ini, dinas terkait baik di kabupaten dan provinsi setempat melanjutkan bekal yang sudah ada dalam upaya menciptakan kehidupan yang lebih baik dan layak. Dirjen IKM dan Aneka menyebut, berdasarkan data sampai triwulan dua industri manufaktur masih menjadi kontributor terbesar untuk PDB nasional. Namun menurutnya, potensi Merauke sementara masih basis agroindustri menjadi tantangan ke depan.
"Apa yang bapak-bapak lakukan ini masuk dalam industri alat angkut. Untuk sektor ini kinerjanya tumbuh sebesar 7,63 persen dan kontribusinya 4,5 persen terhadap PDP Nasional. Pertumbuhan kebutuhan sepeda motor terus meningkat sehingga membutuhkan bengkel yang banyak dari waktu ke waktu," ujar Ir. Reni.
Dikatakan, kualitas bengkel tidak hanya ditentukan dari pekerjaan teknis tapi juga dari layanan dan sikap terhadap konsumen, serta tidak kalah penting kebersihan bengkel. Untuk itu kegiatan yang sudah dilaksanakan diharapkan dapat mendukung kemampuan teknis IKM bengkel alat angkut di Kabupaten Merauke.
"Dan Dirjen IKM akan terus mendukung untuk kemajuan IKM lebih berdaya saing melalui pelaksanaan program pemberdayaan IKM di Merauke dan Papua Selatan. Melalui program ini IKM dapat tumbuh dan berkembang serta meraih peluang pasar yang ada. Untuk itu, Dirjen IKM membutuhkan data IKM yang valid di Papua Selatan untuk membuat indeks dalam memudahkan penentuan anggaran dari tugas pembantuan tiap provinsi. Semakin banyak IKM, tentu mendapatkan pendanaan lebih besar," pungkasnya.
Kadis Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua Selatan Laurensius Waimu kesempatan yang sama menyampaikan terimakasih atas perhatian dari Kementrian Perindustrian dan berharap akan ada program lanjutan guna memajukan dunia industri di empat kabupaten di Papua Selatan.
Sebagai motivasi, Mahmud G. Kamarulla selaku pengajar menyampaikan pesan kepada peserta bahwa modal utama untuk maju dan berkembang adalah kepercayaan diri, dan kerja keras sehingga berani dan bisa membuka usaha dimulai dari skala kecil. Sebab kerja keras tidak mengkhianati hasil sebagaimana pepatah yang sering diucapkan.
"Jangan takut untuk bagaimana bisa bekerja. Kita harus ciptakan lapangan kerja sendiri," seru Mahmud.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada