Merauke - 217 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Orang Asli Papua (OAP) Provinsi Papua Selatan mengikuti pelatihan komputer Microsoft Office (Word dan Exel) Tahun 2025.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia BKPSDM Provinsi Papua Selatan, Dominikus Anggawen selaku ketua panitia menyampaikam Aparatur Sipil Negara dituntut memiliki kualifikasi kompetensi dan kinerja yang tinggi agar dapat melaksanakan tugas pemerintahan dan pelayanan publik secara baik dan optimal, sehingga ASN harus punya kompetensi dasar dan manajerial, kompetensi sosial dan teknis.
Tujuan pelatihan untuk membekali peserta tentang pengetahuan dan ketrampilan dasar dalam menggunakan komputer sehingga peserta mampu mengoperasikan komputer dasar selanjutnya mampu melaksanakan tugas-tugas yang menggunakan aplikasi komputer dan peserta memahami dasar Microsoft Office.
217 peserta tersebut berasal dari 27 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Papua Selatan. Mereka dibagi dalam empat kelas masing-masing 44 dan 45 dalam satu kelas dipusatkan di Laboratorium Komputer BKPSDM Papua Selatan yang akan mulai 22-25 April 2025.
Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo saat membuka kegiatan tersebut menegaskan ASN Papua Selatan harus memaksa diri untuk bertumbuh dan berkembang.
"Dunia sudah sangat maju kalu kita tidak memaksakan diri kita untuk ilmu dan pengetahuan yang baru maka kita tidak akan bertumbuh dan berkembang. Kita harus memaksa diri kita untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi," ujar Apolo di Laboratorium Komputer BKPSDM.
Gubernur Apolo mengajak ASN peserta pelatihan agar mempelajari hal-hal yang belum bisa, supaya tidak dikuasai orang lain. "Kalau tidak belajar maka orang lain yang akan menguasai kita," tandasnya.
Dikatakan, ada banyak orang-orang hebat yang menderita tetapi dia berjuang untuk membangun dirinya, membangun keluarga, membangun masyarakat dan membangun bangsanya.
"Mari kita dedikasikan diri kita untuk belajar dan kita gunakan ilmu dan keterampilan kita untuk pengembangan diri dalam melayani masyarakat dan juga bangsa kita," kata dia.
Pelatihan ini perlu terus dilakukan untuk ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Selatan, lantaran sejak pembentukan kelembagaan hingga penempatan pegawai, kebanyakan ASN menjadi mandor, honorernya yang disuruh kerja.
"Bisa jadi mungkin karena kebanyakan pegawai sementara banyak beban kerja sehingga honorer yang disuruh kerja, kemungkinan lain kita punya ASN tidak bisa mengoperasikan perangkat komputer," ujarnya.
Melalui pelatihan ini, kata dia, selain untuk meningkatkan kemampuan ASN khusus orang asli Papua agar bisa mengoperasikan perangkat komputer dan memiliki keahlian. Tapi juga meningkatkan efisiensi kinerja maupun efektivitas kerja di kantor sehingga ada peningkatan kinerja.
Apolo menegaskan, jika teknologinya 4.0 maka manusia harus 5.0, manusia harus di atas teknologi karena manusia yang menciptakan teknologi.
"Jangan sampai terbalik, teknologinya sudah maju kita masih di bawah," ujarnya.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada