Merauke - Anak jalanan dan aibon bagi Wakil Bupati Merauke Fauzun Nihayah adalah aset yang harus diselamatkan.
Sebagai seorang ibu dan juga Wakil Bupati Merauke, Fauzun tergerak hati dan terpanggil untuk secara perlahan membawa anak-anak jalanan dan aibon yang rata-rata orang asli Papua diselamatkan dari kondisi buruk yang tengah terjadi. Mereka berkeliaran di jalanan hingga larut malam bahkan tidak kembali ke rumah untuk beristirahat.
"Saya tergerak saja sebagai perempuan ya, semakin hari kondisi anak-anak kita tidak semakin membaik, sehingga saya dengan kemampuan dan usaha kecil saya bagaimana untuk meminimalisir anak aibon tidak semakin banyak. Langka yang saya lakukan setiap Sabtu saya punya gerakan turun jalan selama saya tidak ada kegiatan lain saya sempatkan turun jalan untuk merazia tempat-tempat anak berkumpul," terang Wabup Fauzun Nihayah, Selasa, (17/6/2025) di Merauke.
Pejabat yang satu ini berbeda dengan yang lain, ia tidak canggung untuk menyentuh dan merangkul anak yang dengan kondisi tidak terawat. Jika sebagian orang menghindari ketika anak mendekat dan minta-minta, justru perempuan Jawa Pati ini mencari dan mendekati anak-anak tersebut tanpa beban. Dalam percakapan bersama anak yang dijumpainya, ia menyampaikan larangan untuk tidak menggunakan lem aibon dan bahaya terhadap kesehatan anak. Jumlah anak yang terdata telah capai 200 orang yang bebas kontrol dari orangtua. Lebih lanjut Pemerintah akan menekan penjualan lem aibon dengan Perbup yang akan mengatur penjualan lem tersebut.
Upaya lain yang sudah dilakukan Fauzun Nihayah adalah telah bertemu langsung dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk perhatian jangka panjang anak kategori tersebut dengan menyediakan rumah singgah namun butuh APBN agar berjalan maksimal.
"Kita lagi berjuang, apapun yang terjadi itu harus kita putus mata rantainya. Karena orangtuanya tidak peduli, orang tua tidak mencaritahu keberadaan anak sehingga akhirnya mereka ini jadi bebas liar," sambung Fauzun.
Persoalan generasi jalanan ini merupakan tanggungjawab besar bagi Pemkab tetapi butuh kolaborasi seluruh pihak terlebih orangtua serta langkah bijak yang perlu dilakukan untuk bisa memastikan anak selalu dilindungi dan dalam pengawasan orangtua atau keluarga.
Baca Juga : Pemilik Kendaraan Bermotor Wajib Bayar Pajak di Samsat
Mereka berhak hidup layak, mendapatkan pendiidkan dan perhatian sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki harkat dan martabat yang sama sebagai makhluk sosial, bukan diabikan atau dibenci.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada