Merauke - Kast Narkoba Polres Merauke, Ipda Dr (C) Daniel Zeth Rumpaidus, SH, MH mengemukakan bahwa pihaknya akan melakukan tes urine bagi siswa di sekolah, mengingat beberapa kaus ditangani Polres Merauke rata-rata dari anak bawah umur masih berusia sekolah.
Sebelum ke tahap tes urine, pihaknya akan memulai dengan edukasi awal sebagai sosialisasi akan dampak dan bahaya narkoba.
"Kami akan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kesehatan kalau bisa kita lakukan tes urine bagi adik-adik kita, karena pelaku narkotika yang kita amankan rata-rata anak bawah umur, anak sekolah. Ini otomatis akan berdampak pada masa depannya," ujar Kasat Narkoba Polres Merauke, Senin, (11/8/2025).
Saat ini, polisi sudah mengantongi nama beberapa siswa yang diindikasi sebagai pengendar di lingkungan sekolah. Untuk itu, pihak sekolah diminta ikut memantau pergerakan siswa, jika ada yang mencurigakan segera dilaporkan.
Ganja sendiri diakui banyak didapat dari daerah PNG melalui perbatasan baik dengan cara membeli maupun sistem barter menggunakan bahan makanan seperti beras.
"Beberapa kasus yang kita amankan memang masuk dari PNG. Bukan ganja saja bahkan shabu shabu juga masuk dari sana. Ada yang barter dengan beras atau bahan makanan tapi ancaman tetap di atas enam tahun," tegasnya.
Dari 16 kasus yang ditangani Satnarkoba Polres Merauke, ada 11 kasus sudah P21 dan 4 kasus lainnya lagi diproses.
Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam pengawasa terhadap anak agar anak tidak terlibat dalam pergaulan bebas yang merusak masa depannya.
Baca Juga : Kejaksaan Negeri Merauke Musnahkan Barang Bukti Terbanyak yang Telah Inkracht
Wajib dipahami bahwa hukum akan berlaku bagi pengedar maupun pemakai tidak ada pembedaan, keduanya sama-sama diproses.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada