Berita Utama

Geram Tak Bisa Membuka Aplikasi, Komunitas Gojek Lakukan Protes di Kantor Telkom

Merauke - Komunitas Gojek, Kurir dan Maxim di Kota Merauke melakukan aksi protes di Kantor Telkom, lantaran tidak bisa membuka aplikasi yang dapat mengakses layanan pesanan dan pembayaran digital.

Mereka berteriak bahwa gangguan internet sangat berdampak pada piring nasi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Pihaknya menilai PT Telkom tidak serius melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja yaitu berkaca dari kejadian pada tahun-tahun sebelumnya, dengan membangun jaringan backup agar masyarakat pelanggan tidak dirugikan terus menerus.

Saking kesalnya, Telkom diminta bersikap netral alias tidak terlibat dalam urusan politik. "Kalau ada unsur politik Telkom harus bersikap netral," ucap Ito, Perwakilan Gojek di Kantor Telkom Merauke, Selasa, (19/8/2025).

Menurut mereka, Merauke jadi langganan putus jaringan internet ketika terjadi kasus-kasus besar. Untuk itu, puluhan orang dari tiga komunitas tersebut menuntut pemulihan jaringan segera dilakukan dalam waktu dua pekan ini. Mereka akan kembali turun ke jalan jika permintaan tidak diindahkan.

Selain itu, Telkom juga diminta menyiapkan jaringan backup di beberapa titik pangkalan untuk para pekerja online ini dapat mengakses informasi pesanan di aplikasi.

Mewakili Kepala Kantor Telkom Merauke, Nandang Hidayat Rumatan selaku Officer 3 MBB Fullfilment & Assurance menyampaikan bahwa saat ini terjadi gangguan shunt fault di jarak 287 KM dari Merauke-Sorong dengan kedalaman 58 meter. Telkom sudah melakukan upaya backup dengan satelit namun kurang maksimal sebab kapasitas satelit sangat terbatas tidak sebesar yang dialirkan kabel optik laut.

"Upaya perbaikan sudah disiapkan dan kapal perbaikan sudah berlayar menuju titik gangguan. Estimasi layanan secara temporer bisa normal di tanggal 5 September. Kemudian dua minggu kemudian akan dilakukan perbaikan di titik gangguan berikutnya yakni jalur Sorong- Fak Fak dan itu masih berdampak pada wilayah Merauke," terang Nandang. 

Dia menambahkan, gangguan kabel laut kebanyakan terjadi karena jangkar kapal dan jaring nelayan yang tersangkut sehingga terjadi goresan atau kerusakan kabel.

Aksi protes berlanjut ke Kantor Bupati Merauke untuk meminta perhatian pemerintah setempat. Puluhan orang tersebut diterima Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze dan Wakil Bupati Fauzun Nihayah yang ikut prihatin dan terkena dampak dengan kondisi yang sedang terjadi. 

"Saya dan ibu wakil juga ikut larut dalam suasana yang bapak ibu sampaikan. Kami sendiri juga kesulitan untuk komunikasi, kita mencoba untuk berkomunikasi dengan Dinas Kominfo dan pihak Telkom namun Kepala Telkom masih di Jayapura. Informasinya bisa kita dapatkan setelah beliau kembali ke Merauke dan kita harapkan kejadian ini tidak terlalu lama segera kembali normal," ucap Yoseph.

Yoseph dan Fauzun pernah berunding untuk mendatangkan profider lain ke Merauke namun kesuanya menyadari itu tidak mudah dan membutuhkan proses yang cukup lama.

"Telkom sendiri sudah sampaikan bahwa selama ini hanya andalkan 1 jalur optik saja, tetapi ada jalur alternatif sementara dikerjakan melalui Maluku ruas ke Merauke. Mudah mudahan ini sedang dikerjakan sehingga dapat atasi kalau salah satu alami gangguan," sambung Yoseph.

Bupati Yoseph menampih ada unsur politik dalam kejadian ini dan mengajak semua pihak tidak semena-mena, tapi berikan ruang yang cukup kepada Telkom agar pelayanan bisa berjalan dengan baik. 

Baca Juga : 

Senada juga disampaikan Fauzun Nihayah, bahwa ada beberapa hal terjadi di luar kemampuan dan prediksi manusia bukan soal politik tapi faktor alam. "Pemerintah terus berupaya mencarikan solusi terbaik dengan akan memasang starlink di beberapa titik," tandasnya.(Get)