Merauke - Bupati Mappi, Kristosimus Yohanes Agawemu beserta Wakil Bupati, dan pimpinan SKPD melakukan audiens program percepatan pembangunan, terpadu terintegrasi dan berkelanjutan Kabupaten Mappi tahun 2026-2030 di Provinsi Papua Selatan.
Pemaparan program percepatan pembanguanan itu disampaikan di hadapan Guber Papua Selatan Apolo Safanpo dan jajarannya di Gedung Negara Merauke, Jumat, (5/9/2025), dalam konsep 4 pilar yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi.
Dengan demikian Kabupaten Mappi menjadi Kabupaten pertama yang lebih awal memaparkan rencana percepatan pembangunan terpadu terintegrasi dan berkelanjutan sehingga terjadi sinkronisasi program antara Pemrov dan Pemkab.
Gubernur Apolo Safanpo mengatakan, antara pemerintah provinsi dan kabupaten merupakan satu kesatuan untuk membangun daerah dan masyarakat dari kota sampai ke pelosok.
"Oleh karena itu perlu sinergitas dalam penyusunan program-program pembangunan, pelaksanaan pembangunan maupun evaluasi," kata Apolo dalam arahannya.
Sehingga, lanjut Apolo program yang direncanakan dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat dan yang paling penting tidak tumpang tindih atau terjadi pendobelan.
"Untuk itu kita akan mendengarkan pemaparan dari pak bupati tentang hal-hal apa saja yang paling dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Mappi yang mana kita Pemerintah Provinsi bisa ikut bersinergi dalam melengkapi bagian-bagian yang sudah dilakukan Pemkab Mappi dan bagian mana yang perlu Perov lakukan," sambung Apolo.
Bupati Mappi dalam pemaparannya menguraikan konsep pembangunan empat pilar diawali pembangunan pendidikan dengan substansi yang difokuskan adalah program Mappi Pintar, Mappi Berkarya. Bidang kesehatan: Mappi Sehat, bidang infrastruktur: Mappi Tersambung, Mappi Terang, Mappi Bangga dan bidang Ekonomi: Mappi Mandiri dan Mappi Hijau.
"Semua ini menjadi bagian dari tindaklanjut Pemkab Mappi masih pada implementasi Inpres nomor 9 tahun 2020. Strategi Kabupaten Mappi adakah episentrum Papua Selatan karena letak kami di tengah-tengah. Ketika kami dikelola dan dibangun dengan tepat, akan tersambung pada wilayah-wilayah perkampungan sekitar Asmat, Boven Digoel dan Merauke karena wilayah perbatasan ini dari masing-masing kabupaten masuk pada wilayah yang amat sangat jauh sehingga ada sebagian wilayah yang kami layani. Yang paling menonjol dari sisi kesehatan," ujar Kristosimus.
Kristosimus berharap konsep pembangunan terpadu terintegrasi ini dapat berkelanjutan sehingga Pemkab Mappi fokus dalam meningkatkan SDM yang berkualitas agar dapat membawa masyarakat lebih sejahtera menuju Indonesia Emas 2045.
Konsep dasar Mappi adalah membangun daerah 3T secara terpadu terintegrasi dan berkelanjutan yang dirangkum dalam empat tema dan harapannya dalam arah kebijakan bisa terintegrasi dan berkelanjutan.
"Kami memandang kalau daerah pemekaran kita tidak membangun secara terpadu antara lintas SKPD lintas pemerintah maka kita tidak bisa mendapatkan ruang yang baik dalam melakukan percepatan," ucap Bupati Mappi.
Pada Mappi Berkarya ada kegiatan peningkatan SDM melalui pelatihan baik formal maupun nonformal bagi para guru, pendampingan siswa, pelatihan dan peningkatan kualitas SDM kesehatan dan pelatihan bagi tukang atau masyarakat putus sekolah.
Mappi Pintar cenderung ke infrastruktur fisik yaitu menyediakan prasarana pendidikan berkualitas, peningkatan fasilitas sekolah yang memenuhi standar, akses jalan, peningkatan tenaga pendidik, pembangunan sekolah unggulan Otsus berpola asrama, peningkatan SDM melalui kerjasama dengan perguruan tinggi.
Mappi Sehat, ada pengembangan RSUD Mappi, sudah ada satu dan butuh penambahan pembangunan RS Pratama Tipe D untuk Senggo dan Bade, termasuk Puskesmas dan Pustu. Alasan dibangun di tiga titik inibtidak lain untuk melayani masyarakat sekitar perbatasan.
Kemudian dalam Infrastruktur ada Mappi Tersambung ada koneksi satu dinas dengan dinas yang lain seperti pembangunan jalan dan jembatan, Bandara perintis, penguatan armada, penyediaan air bersih, jaringan internet dan BTS dari kampung terluar, Balai Latihan Kerja (BLK), pasar tradisional dan modern.
Untuk Mappi Terang akan fokus pada akses listrik untuk perumahan, perkantoran dan fasilitas umum serta industri lainnya.
Mappi Bangga, ada pembangunan stadion olahraga skala nasional. Lalu pariwisata terpadu, kawasan pengembangan seni budaya, pengembangan prestasi olahraga seni dan budaya.
Di bidang ekonomi ada Mappi Hijau yakni pengembangan hasil hutan, penguatan data informasi dan literasi bencana, dll.
Mappi Mandiri fokus pada pengembangan komoditas unggulan pertanian, perkebunan terutama komoditi sagu dan masih banyak lagi termasuk pengembangan UMKM.
Total kebutuhan dalam kurun waktu 5 tahun untuk:
1. pendidikan sekitar Rp329.205.239.000 yang terdiri dari, untuk urusan pembangunan unit sekolah unggulan Otsus baru, pembangunan asrama tingkat SMP, SMA dan SMK putra dan putri, pembangunan gedung diklat guru dan asrama serta perabotnya, pembangunan unit sekolah baru SLB, penyusunan kamus bahasa daerah, pengadaan laptop program 1000 sarjana termasuk handphone.
Kemudian pengadaan transportasi fiber untuk semua jenjang sekolah. Pengadaan alat praktik dan peraga, pembangunan asrama untuk anak Panti serta beberapa lainnya.
2. Pada bagian kesehatan total yang diperlukan sekitar Rp185.652.130.000 untuk pembangunan RS Tipe D Pratama, rumah tinggal kesehatan dokter spesialis dll.
3. Bidang Infrastruktur sekitar Rp3 triliun untuk pembanguanan kantor bupati terpadu dengan Bapeda dan keuangan, dan pembanguanan besar lainnya.
4. Bidang Ekonomi sekitar Rp46.128.843.940 untuk pelatihan SDM Aparatur dalam penggunaan Alsintan, pengadaan ternak ayam ras, penyediaan Alsintan dan suku cadang serta pembangunan bengkel, pembangunan pasar tradisional dan fasilitas lainnya.
Kesempatan tersebut Bupati Mappi menyampaikan masih banyak hal yang harus dibangun dan membutuhkan dukungan dana dari provinsi. Dengan estimasi pendanaan yang dibutuhkan di 2026 sekitar Rp119,513 milyar dan untuk sampai 2030 sekitar Rp92.431.200.000.
"Dari nilai nominal yang ada harapan kami dari Dinas, Badan dan kantor dapat memilih program dan kegiatan, tidak harus sebesar nilai yang ada karena kita pahami kondisi keuangan negara. Selain itu, pemaparan ini mempermudah Dinas, Badan dan Kantor Pemrov untuk memilih nama kegiatan sesuai dengan sub, bidang pada kebutuhan yang ada dan pembahasan teknisnya sesuai dengan mekanisme yang ada," ucap Kristosimus.
Sebagai Pimpinan daerah Mappi, ia harapkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat direspon dan dilayani dengan baik melalui Pemkab berkolaborasi dengan Pemrov dan pemerintah pusat.
Gubernur Apolo Safanpo kembali menyampikan bahwa sinkronisasi program ini untuk menghindari pendobelan dan setiap program yang dilakukan sesuai dan tepat sasaran dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Sementara Ketua MRP Papua Selatan Damianus Katayu menambahkan pihaknya lebih menekankan sasaran pemanfaatan dana Otsus di daerah untuk OAP yang akan terus dikawal MRPS.
Baca Juga : RRI Fest 2025 Meriahkan Merauke, Tiga Hari Penuh Aktivitas
Lebih lanjut materi rangkuman usulan dan program diserahkan kepada Gubernur dan yang mengarah pada teknis diserahkan kepada SKPD, Badan dan kantor di Papua Selatan.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada