1,5 hektar padi organik yang dikelola masyarakat lokal Kampung Bokem, Distrik Merauke, Papua binaan Satgas Pamtas Yonif 315/GRD dipanen.
Padi ipari 32 mulai dibudidayakan bersama masyarakat sejak masa penugasan Desember 2017.
"Ini merupakan panen yang ketiga kali. Setiap kali panen hasilnya 8,5 ton. Ini adalah sawah tadah hujan dan pada musim kemarau kami menyedot air dari sumber air," jelas Dansatgas Yonif 315/Grd Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani SE, Rabu (1/08)
Untuk mendapatkan hasil yang bagus, Satgas 315 melibatkan Dinas Pertanian Merauke, untuk penyuluhan lapangan dan menyiapkan bibit unggul. Budidaya padi organik ini sebagai sawah percontohan guna memberikan edukasi kepada masyarakat lokal di wilayah tugas.
"Agar masyarakat bisa merubah taraf hidupnya. Kita rubah mindset mereka, karena sistem budidaya ini sangat penting," ucapnya.
Keterlibatan masyarakat cukup antusias mulai dari cara pengolahan lahan, penanaman, perawatan sampai tahap panen dilakukan. Hanya saja masih butuh bimbingan yang dilakukan secara trus-menerus melalui pengetahuan bercocok tanam dan berkebun.
Program lain, lanjut Dansatgas 315, adalah ekonomi kreatif pembuatan keripik pisang, kopra dan pembuatan ikan asin dari ikan gabus. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat lokal dan bahkan ada yang sudah mulai maju.
Kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Merauke, Edy Santoso meberikan apresiasi kepada prajurit TNI Satgas 315 yang sudah membantu masyarakat dalam mengolah tanaman padi organik.
"Merupakan wujud nyata bahwa TNI sangat membantu masyarakat terutama dalam hal pertanian, sehingga sejalan dengan visi misi bupati Merauke. Diharapkan Merauke suatu saat akan menjadi lumbung pangan yang sangat diandalkan," tandas Kadis Pertanian.
0 Komentar
Komentar tidak ada