Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Papua sedang mengkaji jumlah kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan para petani dalam mengelola lahan pertanian sawah di Merauke.
Kepala Dinas Pertanian Merauke, Edi Santoso mengatakan, ketersediaan BBM bersubsidi yang cukup akan memudahkan dan memperlancar petani dalam pengolahan lahan.
"Kami sedang mengkaji, kira-kira satu hektar sawah itu BBM yang dibutuhkan berapa banyak" terangnya, Jumat (14/09).
Menurutnya, dilihat dari kebutuhan BBM yang digunakan petani dalam mengoperasikan seluruh alat mesin pertanian (Alsintan) sangat membutuhkan BBM berharga subsidi. Untuk itu, lanjut dia, selain masih dilakukan kajian, sehubungan dengan rencana tersebut juga butuh perizinan dari pemerintah melalui instansi terkait.
"BBM Subsidi petani sudah dirintis tapi masih ada beberapa hambatan. Kami akan segera mengurus iziannya," tambah Edi.
Katanya, keterbatasan pasokan BBM, menjadi kendala bagi para petani yang dihadapi selama ini. Sebab, kebutuhan solar dan bensin saat ini memang menjadi kebutuhan utama bagi petani, karena rata-rata telah menggunakan sistem mekanisasi dalam mengolah lahan.
"Ini juga untuk mendukung kelancaran dan menghindari adanya kecurangan minyak campuran yang justru akan berdampak pada rusaknya mesin seperti yang kita temukan di kalangan petani," imbuhnya.
Sementara itu lanjut dia, untuk pengelolaanya akan dilaksanakan oleh badan usaha milik kampung (BUMK) yang saat ini sudah terbentuk di beberapa kampung di Merauke.
0 Komentar
Komentar tidak ada