Berita Utama

Pimpinan Pusat GP Ansor Melepas Kirab Satu Negeri di Merauke

Pimpinan  Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas melepas kirab bendera Merah Putih dari Tugu Pepera Merauke, Papua, Minggu (16/09). Kegiatan bertajuk 'Kirab Satu Negeri' ini akan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018 atau setelah menempuh waktu selama enam pekan mengelilingi Indonesia. 
 
Secara serentak peserta kirab sebanyak 1945 orang dilepas dari lima titik yakni  Merauke, Sabang, Nunukan, Pulau Miangas dan Pulau Rote. 
 
" Tujuannya, kita ingin mempersatukan kembali, kita melihat ada tanda-tanda bahwa negeri yang kita cintai ini mulai muncul bibit-bibit perpecahan. Melalui upaya ini, bibit perpecahan bisa diredam dan kembali mempersatunan perbedaan," jelas Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Merauke, Minggu (16/09) di Tugu Pepera.
 
Katanya, ada tiga hal yang dilihat sebagai sumber perpecahan, diantaranya, munculnya kelompok-kelompok yang mempertanyakan kembali konsensus nasional (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI).
 
Kedua, ada klaim- klaim sepihak oleh kelompok kecil agama yang mengatakan pemahaman agama mereka paling benar, sedangkan agama yang dimiliki oleh kelompok lain tidak benar. 
 
Selanjutnya, terlihat dimana mayoritas yang sebenarnya mencintai negeri, mayoritas yang bersepakat bahwa keragaman menjadi takdir bangsa ini lebih memilih diam, tidak bersuara terhadap gejala- gejala yang akan terjadi perpecahan bangsa. 
 
Ini menjadi titik awal keprihatinan GP Ansor sehingga kirab ini dimunculkan. Apalagi di tahun politik, dikhawatirkan bisa dijadikan salah satu cara oleh kontestan Pilpres, demi merebut suara dengan menggunakan isu-isu politik. Tetapi yang paling penting adalah untuk menjauhkan agama sebagai sumber konflik dan cara-cara berpolitik yang tidak sehat.
 
"Agama kita ingin jadikan sebagai inspirasi perdamaian, kasih sayang dan inspirasi persatuan. Dan kami mengajak semua lapisan masyarakat, semua golongan, kelompok dan semua latar belakang untuk bersama sama mengingat kembali ikrar dan janji bahwa semua warga NKRI adalah satu, berbangsa satu  bangsa Indonesia. Jangan mengungkit perbedaan, yang perlu kita cari adalah kesamaan kita yang harus dijaga," ajaknya.