Ekonomi

Program JKN-KIS Dikatakan Memberikan Dampak Pada Perekonomian

Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang kini telah diberlakukan selama 3,5 tahun disebut tidak hanya berdampak pada pelayanan kesehatan, juga perekonomian. Menurut penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian tahun 2016 sebesar Rp152,2 triliun dan pada tahun 2021 diperkirakan bisa mencapai Rp289 triliun.

“Program ini meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia kurang lebih dua hingga tiga tahun,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Merauke, Hendra J. Rompas, Selasa (22/8). Pencapaian kinerja program JKN-KIS untuk BPJS Kesehatan Kantor Cabang Merauke yang meliputi Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat katanya, juga mengalami peningkatan. Hingga, 11 Agustus 2017, jumlah peserta secara keseluruhan sebanyak 520.319 jiwa.

Jumlah itu termasuk peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan program JKN-KIS oleh Pemda Merauke melalui program Jamkesda. Kabupaten Merauke, sebanyak 8.565 jiwa, Kabupaten Boven Digoel sebanyak 4.982 jiwa, dan Mappi sebanyak 14.930 jiwa. “Kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen mensukseskan program ini.

Kedepan, kami harapkan peran pemda makin dioptimalkan, baik dari sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatan, sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat,” ujarnya. Menurutnya, regulasi terkait kepatuhan pengusaha dan masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS serta cakupan kepesertaan yang makin luas perlu semakin diperkuat, untuk dapat mewujudkan Universal Health Coverage atau cakupan semesta di tahun 2019.