Tokoh Agama Kristen Merauke, Pdt Jefrry Rengkung menilai tingkat efektifitas belajar secara virtual tidak bisa berjalan maksimal bagi anak didik untuk menerima ilmu dan pengetahuan dari guru.
Menurutnya, kebanyakan anak tidak fokus dengan pola pembelajaran secara daring. Sebeb, lebih banyak orangtua anak yang mengerjakan tugas anak yang diberikan guru.
"Lebih banyak kebiasaan mereka bermain, santai dan manja pada orangtua. Artinya tingkat efektifitas belajarnya tidak maksimal," ujarnya di Merauke, Kamis (18/03).
Untuk itu, ia berpikir perlu satu kepedulian bersama terutama pemerintah, maupun tenaga pendidik dan orangtua agar sekolah tatap muka segera diaktifkan kembali. Jangan sampai hanya karena ketakutan akan Covid-19 membuat pembangunan SDM di Merauke jadi tertinggal.
Pelaksanaan rapid antigen dan vaksinasi di Merauke telah menurunkan angka penderita covid. Untuk itu, Dinas Pendidikan diminta punya kebijakan untuk mengatur manajemen pendidikan sehingga pembangunan SDM tidak terhambat melainkan tetap berjalan di tengah Pandemi Covid-19.
"Kita tidak tahu sampai kapan Covid akan berakhir. Maka segera ada upaya agar anak-anak bisa belajar secara normal lagi dengan menerapkan aturan protokol kesehatan," tuturnya.
Sebagai tokoh agama sekaligus orangtua, ia merasa khawatir dengan cara belajar anak di rumah yang nota bene berbeda dengan yang diajarkan guru di sekolah.
"Kita sebagai orangtua mendukung supaya aktifkan kembali sekolah tatap muka di sekolah. Ini penting, supaya anak-anak dapat belajar dengan serius," pungkasnya.
0 Komentar
Komentar tidak ada