Dalam rangka Hari Dharma Pertiwi tahun 2018 di Merauke diwarnai dengan upacara deklarasi anti narkoba, Senin (12/03/18) di Lapamgan upacara SMA Negeri I Merauke. Ikrar anti narkoba diucapkan bersama oleh peserta upacara yang datang dari perwakilan sekolah-sekolah di Kota Merauke dan istri-istri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Diantaranya, bertekad menjadi generasi penerus yang beriman dan bertakwah kepada Tuhan Yang Maha Esa, menolak dengan keras penyalahgunaan narkoba. Bertekad untuk berbakti kepada bangsa dan negara serta meraih masa depan cemerlang tanpa narkoba. Menyatakan perang terhadap penyalahgunaan narkoba, Sanggup menjadi duta anti narkoba bagi keluarga, masyarakat dan Negara demi Indonesia yang lebih sejahterah dan bebas narkoba. Berkomitmen akan jadi generasi penerus bangsa yang akan terus meningkatkan prestasi dan keimanan dengan cara berkarya dan bertakwa.
Kepala Satuan Narkoba Polres Merauke, AKP. Subur selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengatakan, Narkoba adalah istilah bahasa Indonesia untuk zat narkotika, spikotropika dan adiktif (obat-obat terlarang dan berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). “Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak buruk yang sangat luas karena tidak saja mengakibatkan kerusakan fisik melalui terganggunya kerja system saraf otak dan organ tubuh lainnya, namun juga menyebabkan kehancuran mental yang berdampak pada kehidupan spikososial penggunanya,” tandsnya.
Pelajar yang secara usia dan spikologis umumnya memiliki tingkat emonisional yang labil dan pola berpikir yang belum matang sangat rentan untuk terpengaruh dan tertarik dengan hal-hal yang menurut mereka baru dan ini menjadi ruang bagi para pengedar narkoba untuk mempengaruhi dan menghasut untuk menggunakan narkoba dengan dalih sebagai gaya hidup dan trend remaja masa kini.
Katanya, penyalahgunaan narkoba telah menjadi permasalahan nasional yang meresahkan. Bahkan penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di kalangan pemuda tetapi sudah masuk ruang lingkup di kalangan pelajar dan sangat memprihatinkan.
Dampak negatif dan penyalagunaan narkoba, khususnya di kalangan pelajar terlihat dalam perubahaan sikap dan kepribadian, menurunnya kedisiplinannya secara otomatis mengganggu proses belajar dan menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, melemahkan stamina yang berakibatkan susah untuk berkonsentrasi dalam proses belajar dan memicu terjadinya komunitas seperti perkelahian antara pelajar.
“Oleh karena itu, yang perlu saya tekankan masalah penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan yang kompleks bukan hanya tanggungjawab pemerintah dan aparat hukum saja. Akan tetapi masalah bagi masyarakat luas dan peran kita sebagi pelajar dalam mendukung gerakan anti narkoba dapat kita aplikasikan di antaranya dengan mengadakan pentas seni anti narkoba dan berbagai kegiatan positif lannya. Tidak kalah penting pendidikan moral dan keagamaan lebih ditekankan kepada siswa.
0 Komentar
Komentar tidak ada