Merauke, - Cagar budaya di Kabupaten Merauke dipromosikan sebagai bagian destinasi pariwisata selama pelaksanaan PON XX di Klaster Merauke.
Guna mendorong promosi pariwisata tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Perindagkop telah melakukan berbagai persiapan. Di antaranya, menyiapkan ruang informasi pariwisata dan peralatan informasi pariwisata elektronik di Bandara Mopah sehingga para tamu yang datang dapat mengetahuinya.
Ada juga video promosi pariwisata yang telah diputar dalam Gebyar PON dalam mendorong pengembangan pariwisata ke depan lebih maju. Menyajikan buku pelaku ekonomi kreatif yang di dalamnya terdapat nama, alamat dan nomor kontak pelaku ekonomi, supaya para tamu dengan mudah dapat menghubungi ketika ingin mendapatkan oleh-oleh Kota Rusa.
"Ini kita siapkan agar Pariwisata budaya Merauke diharapkan menjadi sektor unggulan dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," ujar Plt. Kadis Pariwisata, Benhur dalam konferensi pers di Media Center PON XX Papua Klaster Merauke, Rabu (06/10).
Konferensi Pers Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merauke perihal dukungan PON XX. Foto-Getty.
Saat ini, panitia subda sub bidang sosial ekonomi mulai menamlpilkan beragam hasil kreaktifitas dari 100 kelompok ekonomi kreatif dalam pameran yang akan berlangsung selama PON XX Papua. Ini dimaksudkan untuk memberi warna tersendiri bagi tamu yang datang ke Merauke, dengan kisaran 7800 orang dalam event PON 2021.
"Ketika kita tampilkan itu, maka secara oromatais pelaku ekonomi kreatif akan mendapatkan impact PON, karena ada keunggulan dan kekhasan yang dimiliki di Merauke yang menjadi daya tarik," sambung Benhur.
Sementara Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, sonny Betaubun mengakui bahwa pariwisata Merauke belum maju seperti di daerah lain, tetapi Merauke ada kekhususan yang tidak dimiliki di wilayah lain. Seperti 1000 musamus (sarang semut) hanya ada di Merauke.
"Sehingga, kehadiran tamu dalam event PON kami mendorong supaya apa yang menjadi kekhasan Merauke bisa dikunjungi tamu," ujar Sonny.
Destinasi pariwisata berikut adalah titik 0 Km perbatsana negara yakni PLBN RI-PNG di Sota. Di sepanjang jalan menuju PLBN terdapat pelaku pariwisata yang mengelola objek wisata serta memasarkan produk UKM.
Salah satu stand pameran kreaktifitas kerajinan lokal Merauke yang dipamerkan selama PON XX Papua Klaster Merauke di Jalan Brawijaya. Foto-Getty.
Benda budaya seperti tifa, ukiran khas daerah, batik Merauke, dan tarian daerah juga diperlihatkan.
"Selama PON, benda-benda budaya dipamerkan dari 18 sanggar yang ada. Bahkan saat tamu tiba di bandara kita sudah sambut dengan tari dan lagu," ujar Sonny.
Sementara untuk edukasi kepada siswa atau generasi Papua, Disdik sudah memasukan dalam kurikulum bermuatan lokal. Setiap minggu ada jam khusu untuk pengenalan bahasa Marind serta cagar budaya setempat mulai jenjang SD, SMP dan SMA. (Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada