Merauke - Ketua Himpunan Pengusaha Ayam Ras (HIPAR ) Kabupaten Merauke Thomas Kimko, berbagi pengalaman tentang suka duka ketika mulai geluti usaha berternak ayam petelur.
Pria 44 tahun asli Papua ini begitu semangat memberikan motivasi kepada puluhan nasabah BRI dalam kegiatan Temu Mitra Agung Si Raja BRI Cabang Merauke, Kamis (25/8/2022) di Aula Distrik Merauke.
Kesempatan tersebut dia mengutarakan bahwa menuju sukses membutuhkan keberanian untuk belajar memulainya dan tidak takut rugi. Sebab tidak ada usaha yang akan berjalan mulus, dan urusan jatuh bangun adalah hal biasa sebagai bagian dari proses pengenalan teknik memenangkan sebuah tantangan.
"Saya pesan kepada bapak ibu, jatuh bangun itu biasa. Kalau tidak mau rugi jangan berusaha. Tapi setiap proses akan membuat kita semakin mampu memenetsnya," ucapnya dengan nada optimis.
Tidak sampai di situ, motivasi lain yang juga dibagikannya adalah meski latar belakang pendidikannya bukan dari sekolah khusus peternakan, namun ia mampu menghadirkan peternakan ayam petelur sebagai satu-satunya anak asli Papua yang memiliki ternak ayam dengan populasi 5000 ekor.
Awal mulai beternak 2015, hanya bermodal Rp 30 juta dengan populasi ayam 500 ekor masih menggunakan lahan sekitar rumah. Satu tahun berjalan populasi berkembang menjadi 1.500 ekor, kemudian naik lagi jadi 2.500 populasi, hingga akhirnya tahun 2018 berani mengambil kredit di Bank BRI kemudian dari populasi yang ada dikembangkan di daerah Cikombong. Berkat kegigihanya itu, kini jumlah populasi berkembang menjadi 5000 ekor.
Diakui perjalan cukup sulit untuk masuk jalur pemasaran. Bahkan kerap ia mengalami penolakan karena masih ada kekhawatiran dan keraguan orang akan kemampuannya dalam mempertahankan pasokan telur. Tidak putus asa, ia terus membangun kepercayaan masyarakat hingga akhirnya semakin dikenal banyak konsumen.
"Intinya saya punya niat, saya sudah belajar endingnya kita harus eksen," ucap pria cerdas yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Merauke.
Sebagai peternak, tentu harus siap bahwa pada waktu-waktu tertentu, akan terjadi kematian pada unggas karena diserang wabah atau penyakit, dan ini adalah fase kerugian terbesar yang mau tidak mau harus diterima. Namun dia mengajak, jangan pernah takut akan faktor terburuk yang akan terjadi dan jangan pula terlalu mengejar keuntungan.
"Yang penting kita tekun, jangan terlalu kejar keuntungan. Intinya harus menguasai rohnya, sehingga kita bisa menerima dan tetap bertahan untuk lebih maju usai kegagalan. Saya orang Papua saja bisa, saya yakin yang non Papua pasti lebih bisa," tandasnya.
Kepala BRI Cabang Merauke, Sugeng Priyanto mengatakan tujuan kegiatan Temu Mitra tersebut sebagai apresiasi dan ajang silahturahmi antara BRI dan nasabah. Kehadiran BRI diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para nasabah dalam rangka memenuhi kesejahteraan hidup melalui usaha yang disupport permodalan dari BRI. Salah satunya ia mengaku bangga memiliki Mitra terbaik yang berasal dari anak asli Papua seperti ketua HIPAR Merauke.
"Semoga apa yang kami berikan dapat meningkatkan kesejahteraan nasabah di Kabupaten Merauke."
Sementara itu, Asisten Manager BRI Cabang Merauke, Darwin Sitorus yang mengurus bidang UMKM, menerangkan bagaimana para nasabah BRI memanfaatkan era digital seperti sekarang ini dalam memudahkan pengenalan dan promosi pemasaran barang, guna lebih melancarkan perputaran modal bisnis pelaku usaha.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada