Merauke - Setelah terjadi insiden penembakan terhadap salah satu nahkoda kapal atas nama alamrhum Sugeng hingga meninggal dunia di wilayah perairan PNG beberapa waktu lalu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Merauke melakukan kunjungan kepada keluarga korban sebagai ahli waris dari korban.
Kunjungan tersebut mengingat korban sudah terdaftar sebagai anggota kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan/BP Jamsostek. Petugas BP Jamsostek menginformasikan terkait hak-hak yang didapatkan oleh ahli waris berdasarkan aturan yang diatur dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
"Beliau memiliki tiga orang anak, kami sampaikan kira-kira yang akan diajukan untuk mendapatkan beasiswa. Karena BPJS Ketenagakerjaan menanggung beasiswa maksimal dua orang anak. Beasiswanya kami berikan dari tingkat TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi," terang Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan, Alamsyah Ali, Rabu (31/8/2022) di Merauke.
Total beasiswa untuk dua anak tersebut maksimal Rp170 juta. Selain itu, ada santunan yang juga diterima ahli waris yaitu santunan kecelakaan kerja meninggal dunia berupa 48xgaji, biaya pemakaman Rp10 juta, dan santunan berkala Rp12 juta.
Pertemuan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Merauke bersama ahli waris.
Mengingat manfaat kepesertaan BP Jamsostek sangat besar, para nelayan, petani dan pekerja informal lainnya diimbau segera melakukan pendaftaran di BPJS Ketenagakerjaan. Sebab tidak ada yang ketahui kapan akan terjadi resiko saat bekarja, dan kalau sampai terjadi maka BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan kepada ahli waris.
Proses klaimnya sangat mudah dan cepat karena layanannya kini sudah bersifat oline yang memudahkan masyarakat dalam melakukan klaim atau dapat mendatangi kantor dan petugas BPJS Ketenagakerjaan setempat.
BPJS Ketenagakerjaan telah bekerjasama dengan beberapa lembaga, perbankan, kantor pos guna memudahkan proses pendaftaran jadi peserta. Iurannyapun hanya Rp16.800, tidak memberatkan peserta pekerja informal.
Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Merauke dikatakan terus meningkat ditambah dari peserta non ASN sebanyak 1.294 dan beberapa dari aparatur kampung. Peningkatan peserta diharapkan terus terjadi mengingat manfaat yang didapat sangat luar biasa ketika mengikuti program Jamsostek.
"Kami berharap dukungan dari stakeholder dan pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya bisa terlindugi dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Karena kita tidak tahu kapan akan terjadi kecelakaan kerja atau kematian," tandas Alam.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada