Merauke - Ratusan buruh Perusahaan jasa pengurusan transportasi (JPT) ekspedisi Merauke memblokade pintu masuk Pelabuhan Laut Merauke, Senin (3/10/2022) pagi.
Pasalnya, mereka tidak puas dengan kenaikan jasa atau tarif dari Rp150.000 menjadi Rp180.000 yang dinilai masih kurang setelah ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Beberapa di antaranya minta tarif per truk jadi 200 ribu hingga 500 ribu. Para buruh juga mengcomplain karena tidak mendapatkan informasi yang pasti terkait kenaikan jasa tersebut.
"Bahkan bebarapa menuntut sampai Rp 500.000/truk. Kalau permintaan begini, pasti akan berpengaruh besar pada harga barang di Merauke. 180 ribu ini kita sudah perhitungkan nilai idealnya," terang Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics Forwarders Association (ILFA) DPC Merauke, Abhi Bakri, usai pertemuan dengan perwakilan tenaga buruh ekspedisi di KSOP Merauke bersama Pelindo, KSOP, Polsek Wilayah Pelabuhan, serta pihak terkait wilayah pelabuhan setempat.
Kali ini, para buruh diminta sementara tetap lanjutkan pekerjaan dengan mengikuti kenaikan tarif baru senilai 180 ribu, sambil menunggu pertemuan dan kesepakatan lebih lanjut dengan mengumpulkan para pemilik Perusahaan JPT.
Kesempatan yang sama, buruh ekspedisi diminta tidak melakukan penutupan di pintu masuk pelabuhan sehingga aktifitas dapat berjalan normal.(Get)
0 Komentar
Komentar tidak ada