Berita Utama

Petani Milenial Merauke Mampu Bertani Modern Melalui Sistem Mekanisasi

Merauke - Petani Milenial Merauke kini sudah mampu mengolah lahan pertanian sawah secara modern dengan sistem mekanisasi. 

Salah satunya di Kampung Telaga Sari Merauke melalui program Optimalisasi Lahan (Oplah) yang dibawa pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kematian Pertahanan. Di Telaga Sari ini, dari luas lahan 1.058 hektare, sudah tertanam 888 hektare. 

Sebelumnya di lahan tersebut terjadi gagal panen akibat banjir namun dengan pengembangan optimalisasi lahan, Mentri Pertanian Amran Sulaiman melihat langsung potensi Merauke dengan membawa program Oplah hingga membuat petani kembali bersemangat untuk bertani. 

"Kami punya petani-petani milenial Merauke sudah diajar bagaimana bercocok tanam dari tradisional menjadi lebih moderen dengan mekanisasi," ujar Kepala Dinas Pertanian Merauke, Yosefal Rumasew dalam rilis Kementan. 

Belum lama ini, tepatnya Selasa, (8/10/2024) Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Food Estate, Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwlaksana dalam kunjungannya sekaligus panen raya di Kampung Telaga Sari mengatakan, dilihat hasil panen, naik 30% baik luasan maupun hasil setiap hektare. 

"Ini saya kira tahap pertama untuk mereka bertransformasi dari manual ke mekanisasi. Selain efektif juga lebih efisien. Saya mencoba satu hektar bisa satu jam, tapi kalau manual bisa dua hari," ujarnya dalam wawancara. 

Kesempatan itu petani diingatkan melakukan penanaman berkelanjutan sebab pupuk dan bibit disiapkan secara subsidi. Sementara untuk peralatan mekanisasi pertanian harus disewakan untuk digunakan biaya perawatan. 

Tokoh Masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze juga mengapresiasi program Oplah dari pemerintah pusat. Petani terdahulu menurutnya hanya mengandalkan sawah tadah hujan, kini masuk mekanisasi penunjang, ada irigasi, long storage, bendali dan pompanisasi. Proses transformasi ini mulai terjadi dan di situ ada efisiensi, katanya. 

"Dulu kita membeli tapi sekarang kita mulai menanam, besok kita menjual dan kita dapat duit, semua bisa terjadi kalau kita mencintai pertanian, dengan pertanian kita mencapai martabat kemanusiaan," serunya. 

Baca Juga: Gangguan Bagian Pembangkit Mengakibatkan Pemadaman Listrik di Merauke

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama Kementrian Pertahanan yang di bawahnya ada TNI AD memberikan support yang maksimal kepada masyarakat Merauke dalam rangka mengelola potensi wilayahnya menjadi kekuatan wilayah. Artinya, kekuatan wilayah yang dimaksudkan adalah peningkatan ekonomi masyarakat yang akan melahirkan kesejahteraan bersama.(Get)